7 Manfaat Rutin Mengonsumsi Anggur, Bantu Cegah Serangan Penyakit Ini

Senin, 20 November 2023 – 02:02 WIB
Buah segar anggur. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - PARA ahli kesehatan menganjurkan kita agar rutin mengonsumsi berbagai buah.

Buah-buahan merupakan makanan yang kaya akan berbagai kandungan nutrisi, sehingga baik untuk kesehatan tubuh.

BACA JUGA: 5 Manfaat Anggur yang Perlu Anda Ketahui

Ada berbagai jenis buah yang bisa Anda konsumsi. Mulai dari buah apel, nanas, mangga, anggur, melon, semangka, nangka, dan lainnya.

Anggur merupakan buah dengan ukuran kecil, tetapi memiliki manfaat yang baik untuk tubuh.

BACA JUGA: 6 Manfaat Kangkung, Sahabat Terbaik Penderita Penyakit Ini

Berikut ini penjelasannya, seperti dikutip laman Vinmec.com.

1. Membantu menurunkan gula darah dan melawan diabetes

Secangkir anggur seberat 151 gram hanya mengandung 23 gram gula, yang bisa menjadi pilihan yang baik bagi penderita penyakit diabetes.

BACA JUGA: 10 Khasiat Kubis, Bikin Penyakit Kronis Ini Ogah Mendekat

Dalam penelitian selama 16 minggu terhadap 38 pria yang mengonsumsi 20 gram ekstrak anggur per hari menunjukkan penurunan gula darah dibandingkan dengan kelompok kontrol.

Terlebih lagi, resveratrol telah terbukti meningkatkan sensitivitas insulin, yang meningkatkan kemampuan tubuh untuk menggunakan glukosa dan dengan demikian menurunkan kadar gula darah.

2. Anggur mengandung banyak senyawa yang baik untuk mata

Fitokimia dalam anggur bisa melindungi kita dari beberapa penyakit mata yang umum.

Dalam sebuah penelitian tabung reaksi, resveratrol ditemukan melindungi sel retina dari sinar ultraviolet A.

Hal ini membantu mengurangi risiko degenerasi makula terkait usia (AMD), penyakit mata yang umum, glaukoma, katarak, dan penyakit mata diabetes.

Selain itu, buah anggur mengandung antioksidan lutein dan zeaxanthin, senyawa yang membantu melindungi mata dari kerusakan akibat sinar biru.

3. Meningkatkan daya ingat, konsentrasi dan suasana hati

Makan anggur mendukung kesehatan otak dan meningkatkan daya ingat.

Studi yang dilakukan pada tikus juga menunjukkan bahwa resveratrol meningkatkan pembelajaran, memori dan suasana hati ketika diminum selama 4 minggu.

Selain itu, otak tikus menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan otak dan peningkatan suplai darah ke otak.

Resveratrol juga menawarkan perlindungan terhadap penyakit Alzheimer, meskipun diperlukan lebih banyak penelitian pada manusia untuk mengonfirmasi hal ini.

4. Anggur mengandung banyak nutrisi penting untuk tulang

Anggur mengandung banyak nutrisi yang dibutuhkan untuk tulang, antara lain kalsium, magnesium, potasium, fosfor, mangan, dan vitamin K.

5. Melawan jenis infeksi tertentu, infeksi virus dan jamur

Anggur kaya akan vitamin C, yang membantu melindungi terhadap virus influenza, mencegah virus herpes, cacar air.

Selain itu, buah anggur yang diolah dan ditambahkan ke berbagai makanan akan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya, seperti E. Coli.

6. Membantu memperlambat proses penuaan dan meningkatkan umur panjang

Senyawa resveratrol yang ditemukan dalam anggur menstimulasi keluarga protein yang disebut sirtuins, yang terkait dengan umur panjang.

Salah satu gen yang mengaktifkan resveratrol adalah gen SirT1. Ini adalah gen yang sama yang diaktifkan oleh diet rendah kalori, yang telah dikaitkan dengan umur yang lebih panjang dalam penelitian
pada hewan.

Resveratrol juga memengaruhi beberapa gen lain yang terlibat dalam penuaan dan umur panjang.

7. Membantu mencegah penyakit kronis dengan mengurangi peradangan

Peradangan kronis berperan penting dalam perkembangan penyakit kronis, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, radang sendi, dan penyakit autoimun.

Dalam sebuah penelitian pada 24 pria dengan sindrom metabolik - faktor risiko penyakit jantung, ekstrak bubuk anggur yang setara dengan sekitar 1,5 cangkir (252 gram) anggur segar meningkatkan jumlah peradangan senyawa antioksidan dalam darah mereka.

Demikian pula penelitian lain pada 75 orang penderita penyakit jantung menemukan bahwa mengonsumsi ekstrak bubuk anggur meningkatkan kadar senyawa antiinflamasi, dibandingkan dengan kelompok kontrol.(fny/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fany

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler