jpnn.com, GUNUNGSUGIH - Jajaran Polres Lampung Tengah (Lamteng) mengamankan tujuh truk raskin yang akan didistribusikan ke Kecamatan Bandarmataram, Lampung Tengah.
Selain itu, 14 sopir dan kernet truk tersebut turut diamankan. Mereka diamankan lantaran terlibat pencurian beras miskin (raskin) yang hendak didistribusikan tersebut.
BACA JUGA: Bapak Ini Bawa Pulang Jenazah Bayinya dengan Naik Angkot
Kasatsabhara Polres Lamteng AKP Zulkarnain mengatakan, pencurian raskin ini diketahui ketika tim alap-alap sedang melakukan patroli di wilayah Divisi VI PT Gunung Madu Plantations (GMP), Bandarmataram.
’’Saat tim alap-alap Satsabhara sedang melakukan giat patroli. Sopir dan kernet truk kedapatan tengah menurunkan beras dalam karung dari Badan Urusan Logistik (Bulog) di kebun tebu Divisi VI PT GMP, Kamis (7/12) sekitar pukul 17.30 WIB,’’ bebernya.
BACA JUGA: Terpeleset, Dua Santri Tewas Tenggelam di Kolam Ikan
Melihat itu, kata Zulkarnain, timbul kecurigaan tim alap-alap sehingga truk berikut 14 sopir dan kernet diamankan.
’’Kecurigaan ini benar adanya. Ternyata sopir dan kernet mencuri beras. Modusnya dari satu mobil yang memuat 642 karung dengan berat 15 kg, sebanyak 30 karung diturunkan. Kemudian untuk mencukupi muatan dengan jumlah karung dalam mobil, setiap karung dikurangi takaran beratnya.
BACA JUGA: Polri Bongkar Kasus Beras Maknyuss, Mentan Era SBY Merasa Difitnah
“Sebanyak 1-1,5 kg diambil dari setiap karung dan dimasukkan dalam karung yang telah disediakan sehingga muatan truk tak terlihat berkurang,’’ ungkapnya.
Guna pengembangan lebih lanjut, lanjut Zulkarnain, barang bukti (BB) berikut para sopir dan kernetnya diserahkan ke Satreskrim Polres Lamteng. ’’Sekarang sudah diserahkan ke Satreskrim Polres Lamteng untuk ditindaklanjuti,’’ ujar dia.
Sedangkan Kasatreskrim Polres Lamteng AKP Resky Maulana membenarkan jika BB berikut sopir dan kernetnya sudah diamankan. Adapun modusnya kata Resky, raskin yang baru diambil dari gudang di Kota Metro diangkut menggunakan truk yang biasa mendistribusikan ke kecamatan.
’’Sebelum sampai di tempat tujuan, raskin yang berisi 15 kg setia karungnya diturunkan 30 karung. Kemudian untuk mencukupi kekurangan, raskin dalam karung lainnya dikurangi. Per karung diambil bervariasi, rata-rata 1-1,5 kg,’’ ujarnya.
BB yang diamankan, terusnya, sebanyak 225 kg raskin yang sudah diturunkan. ’’Sebanyak 225 kg yang sudah diturunkan. Kalau dihitung semuanya sekitar 2,7 ton. Satu truk kita pulangkan karena tak terbukti dikurangi berasnya. Kita juga sedang memburu penadah raskin ini. Identitasnya sudah diketahui,’’ ungkapnya.
Sementara Solikin (41), warga Kecamatan Punggur, yang menjadi kernet dan kuli angkut mengaku mengurangi beras dari setiap karung agar 30 karung bisa cukup lagi setelah diambil. ’’Kita kurangi setiap karung 1-1,5 kg untuk mencukupi 30 karung. Saya hanya disuruh sopir. Jadi tidak tahu apa-apa,’’ akunya.
Senada diungkapkan Mulidi (49), warga Kecamatan Trimorejo. ’’Saya hanya kuli. Tidak tahu apa-apa. Hanya disuruh sopir. Upah bongkarnya Rp180 ribu per truk,’’ tuturnya.
Salah satu sopir truk, Nardi (43), warga Kampung Sritejokencono, Kecamatan Kotagajah, tak mau menjawab soal beras akan dijual ke mana. ’’Iya, ambil beras 30 karung atau sak per mobil,’’ singkatnya. (sya/c1/nui)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bulog Bakal Ganti Raskin Yang Busuk
Redaktur & Reporter : Budi