70 Persen TKI Tujuan Malaysia

Minggu, 22 Desember 2013 – 10:26 WIB

jpnn.com - PALEMBANG – Dari jumlah total TKI (Tenaga Kerja Indonesia) yang terdaftar di Sumsel, 70 persen diantaranya tujuan ke negara Malaysia.

 

“Saat ini, mayoritas TKI kita bekerja di Malaysia, baik itu sebagai operator, buruh pabrik, ataupun bekerja disektor jasa rumah tangga,” kata Sri Haryanti, Kepala Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Sumsel, pada peringatan Hari Buruh Migran Internasional di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK), seperti diberitakan Sumatera Ekspres (Grup JPNN) hari ini.

BACA JUGA: Rekrut Sarjana, Awasi Program Rp1 M Per Kecamatan

Dijelaskannya, kebudayaan negara Malaysia dan Indonesia yang hampir samalah yang menjadi salah satu faktor pendorong TKI memilih negara Malaysia sebagai tujuannya. Dari segi bahasa juga tak terlalu jauh berbeda, sehingga memudahkan dalam berkomunikasi.

BACA JUGA: Ibu dan Tiga Anaknya Tewas Tertimbun Longsor

Setiap negara tujuan TKI, juga memiliki durasi pembekalan yang berbeda. Seperti Hongkong yang memerlukan pembekalan selama 2 bulan, Singapura 40 hari, Malaysia 20 hari dan lainnya.

“Para TKI juga diajarkan bahasa asing sesuai kebutuhan. Meski 70persen TKI mendominasi di negara Malaysia, namun yang paling banyak menjadi pembantu rumah tangga adalah TKI tujuan Hongkong,” cetusnya.

BACA JUGA: Pingsan Terhempas Ombak Pangandaran

Dikatakan Sri, hingga tahun 2013 ini rata-rata jumlah buruh migran berada dalam kondisi stabil serta tidak ada peningkatan yang drastis. Berdasarkan data di Asuransi Sumsel per November 2013, ada sekitar 1.100 TKI yang legal.

“Sejauh ini, kami belum menerima TKI legal yang bermasalah. Biasanya, yang sering bermasalah adalah TKI ilegal yang tidak jelas asal-usul serta biodatanya. Jumlahnya pun tidak bisa diketahui pasti karena tidak terdaftar dan baru akan diketahui setelah mereka mendapatkan masalah di negara tujuan,” cetusnya.

TKI ilegal yang bermasalah, biasanya karena tidak memiliki perjanjian, tidak ada dokumen, tidak ada asuransi yang menanggung ketika sakit sehingga saat ada razia maka yang ilegal ini akan tertangkap. (cj6)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Keluarga Atut Lempari Wartawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler