Ibu dan Tiga Anaknya Tewas Tertimbun Longsor

Minggu, 22 Desember 2013 – 09:47 WIB

jpnn.com - KEBUMEN– Bencana kembali datang dan membawa kisah duka mengiris hati.  Hujan deras yang mengguyur wilayah Karangsambung, sejak dua hari terakhir, menyebabkan tanah longsor di Dukuh Sirogol, Desa Kaligending, Kecamatan Karangsambung, Kebumen.

Musibah tanah longsor ini menimpa rumah milik Selamet (38) warga RT 4RW 2 Dukuh Sirogol. Akibatnya,  Istri Selamet (Rusmin), dan tiga anaknya meninggal seketika tertimpa tanah longsor. Seorang lagi dirawat di RSUD Kebumen. Kejadian pada Jum’at  (20/12) pukul 05.00 wib.

BACA JUGA: Pingsan Terhempas Ombak Pangandaran

Keempat korban meninggal dunia yakni Rusmini (38) dan tiga anaknya,  Sulastri (25), Deni Pamungkas (6), dan Safana Indah Aprilia (8 bulan).

Selain empat korban yang meninggal dunia itu, di dalam rumah Selamet itu juga ada  Subur Kurniawan (16), Fandi Triyanto (10) serta Adi Aryanto (13).  Selamet, Subur serta Adi tak mengalami luka berarti.

BACA JUGA: Keluarga Atut Lempari Wartawan

Sementara, Fandi Triyanto (Yayan) (10), terpaksa harus dilarikan ke RSUD Kebumen, karena menderita patah tulang lutut kaki kanan dan tulang belikat dada kanan. Dia terkena material cor bangunan rumah yang ikut diterjang longsor.

Selamet  ditemui usai kejadian menuturkan, saat itu dia bangun tidur pukul 04.40. Dia  membangunkan sang istri-Rusmini-, dan minta dibuatkan kopi. Rusmini bangun. Namun, kantuk masih kuat menyerang perempuan tersebut. Rusmini pun tidur kembali.     "Saya langsung pergi ke kamar mandi untuk buang hajat,”kata Selamet.

BACA JUGA: Belasan Desa Terancam Banjir

Belum lagi selesai buang hajat, tiba-tiba terdengar suara “Brruuung”!. Selamet  merasakan getaran rumah yang sangat kuat. Dia keluar dari kamar mandi. Ternyata tebing setinggi 10 meter yang ada di sisi kiri rumah longsor dan  menimpa kamar tempat tidur istri dan anak-anaknya.

Tulang sumsum Selamet terasa lepas. Lelaki itu lemas seketika. Istri dan tiga anaknya tewas tertimbun tanah longsor serta menghancurkan rumahnya.

“Saat itu, saya melihat kamar istri  jebol tertimbun material longsor. Istri dan tiga anak saya sudah tidak terlihat lagi. Saya hanya mendapati tiga anak yang selamat. Kebetulan, tiga anak saya yang selamat, tidur bersama saya di ruang tamu,”ungkapnya

Hanya saja, satu anak saya ada yang terkena serpihan cor bangunan rumah. Langsung dibawa ke rumah sakit, menderita patah tulang kaki kanan dan tulang belikat kiri.

Selamet mengaku tak kuasa menolong istri dan ketiga anaknya yang tewas.  Saat itu, dia langsung berteriak minta tolong yang membuat warga sekitar datang. Mereka  langsung  berusaha memberikan bantuan.

Akhirnya korban dapat dievakuasi warga sekitar pukul 05.30 WIB menggunakan alat seadanya, seperti cangkul dan linggis untuk mengangkat material yang menimbun korban. Akibat musibah itu, selain menimbulkan korban jiwa, kerugian secara materiil mencapai Rp 20 juta.

Selamet, yang mengaku berkerja sebagai PNS di lingkungan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kebumen Bidang Kebersihan itu nampak masih diselimuti kedukaan yang mendalam.          

Prosesi pemakaman empat orang terdekatnya diwarnai isak tangis anggota keluarga dan handai tolan. Jenazah dikebumikan pukul 13.30 di pemakaman umum desa Kaligending, yang berjarak 500 meter dari rumah duka.

Karena rumah Selamet belum diperbaiki paska diterjang longsor, dia bersama anggota keluarga lain yang selamat, tinggal di rumah saudaranya, berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya.

Selamet mengaku tidak ada firasat apapun malam sebelum kejadian. Namun dia mempunyai firasat yang sangat aneh pada minggu-minggu sebelumnya.”Saya memelihara hewan, ada itik dan ayam, jumlahnya pun banyak hingga puluhan. Tiba-tiba tanpa sebab apapun mati mendadak. Kemudian saya beli lagi, juga mati lagi. Kok aneh sekali, dari dulu tidak penah mengalami keanehan seperti ini. Ternyata firasat-firasat aneh itu, terbukti akan mendapat musibah yang sekarang terjadi,”ungkapnya

Dia menuturkan, beberapa tahun sebelumnya, rumahnya pernah terkena longsor yang sama. Namun pada waktu itu, tembok yang terkena longsor hanya mengalami retak-retak saja.

"Waktu itu, dibantu warga sekitar untuk membersihkan material longsor yang menimbun pinggiran rumah,”ungkapnya

Lain halnya, diungkapkan Dasinem (65), sang mertua Selamet, dia mengaku mempunyai firasat aneh pada malam sebelum kejadian. Dia bermimpi bahwa di rumah Selamet sedang dilangsungkan hajatan besar pernikahkan cucu-cucunya.”Biasanya kepercayaan orang Jawa, kalau mimpi pernikahan disitu bakalan terjadi musibah kematian,”ujarnya

Ternyata betul, firasat yang dia mimpikan benar-benar terjadi, musibah kematian menimpa anak dan cucu-cucunya. Beberapa jam kemudian, setelah terjadi bencana, Bupati Kebumen, H Buyar Winarso SE, meninjau lokasi. Turut serta, Kepala Kodim 0709 Kebumen, Letkol Inf Dany Rakca Andalasawan S Ap. Tim Forensik Polres Kebumen. Tidak ketinggalan pula Kepala Kantor Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Kebumen, dr H A Dwi Budi Satrio M Kes, memimpin langsung anggotanya.

Bupati Kebumen, H Buyar Winarso SE, ditemui dilokasi bencana mengatakan, terhadap korban bencana tanah longsor, pihaknya sedang melakukan upaya pertolongan yang sifatnya kedaruratan. “Namun untuk korban yang sekarang dirawat di RSUD Kebumen, atau anggota keluarga korban yang lain, semua biaya kesehatan dibebaskan atau digratiskan,”terangnya. (har)

BACA ARTIKEL LAINNYA... TKW Asal NTB Terancam Hukuman Mati di China


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler