Keluarga Atut Lempari Wartawan

Minggu, 22 Desember 2013 – 09:22 WIB
Gubernur Provinsi Banten, Ratu Atut Chosiyah usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jalan Rasuna Sahid, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (20/12). Atut langsung ditahan oleh KPK dan penahanannya dilakukan di Rutan Pondok Bambu, Jakarta. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - SERANG – Keluarga Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah mempertontokan aksi tak simpatik kepada para pewarta. Tak terima dengan kehadiran wartawan yang hendak melakukan kegiatan jurnalistik di kediaman Atut di Jalan Bhayangkara 51, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Banten, keluarga orang nomor satu ini pun kemudian melakukan pengusiran.

Tak puas hanya dengan mengusir pewarta, mereka juga melempari batu ke arah jurnalis. Kejadian ini bermula ketika wartawan televisi nasional sedang mewawancara salah satu juru bicara keluarga Gubernur yakni  Ahmad Jazuli di depan kediaman Atut. Tiba-tiba dari arah dalam rumah keluar tiga orang yang memaksa menghentikan wawancara.

BACA JUGA: Belasan Desa Terancam Banjir

"Sudah-sudah," ujar salah seorang kerabat Atut dari dalam rumah yang mencoba mendinginkan suasana seperti yang dilansir Radar Banten (JPNN Group), Sabtu (21/12).

Kejadian ini justru memancing naluri wartawan untuk mengabadikan peristiwa tersebut. Setelah semakin ramai, keluar beberapa orang lagi dari dalam rumah Atut. Salah seorang melempar batu ke arah wartawan. Beruntung batu tersebut tidak mengenai sasaran tapi mengenai pagar seng seberang jalan.

BACA JUGA: TKW Asal NTB Terancam Hukuman Mati di China

Sementara itu, wartawan lain hanya bisa mengambil gambar dari puluhan meter dari lokasi kejadian. Tidak hanya di situ, wartawan kembali diusir oleh pengendara motor yang berasal dari kediaman Atut.

Setelah penyerangan ini, Ahmad Jazuli malam harinya mendatangi wartawan ke press room wartawan Pokja Provinsi Banten untuk menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi.

BACA JUGA: Penyesalan Ibu Kandung Adit si Bocah Penuh Luka Siksa

Menurutnya, penyerangan dilakukan oleh keluarga Atut yang merasa terusik dengan kehadiran para wartawan. Keluarga merasa tidak senang karena kondisi psikologis yang tertekan karena keluarga menghadapi tekanan yang begitu kuat. Kejadian pelemparan itu pun terjadi secara spontanitas.

"Itu keponakan Bu Atut yang marah-marah. Saya marahin langsung mereka. Saya bilang, saya pergi sekarang juga (meninggalkan tugas Jubir-red) sebagai ancaman saya (kepada mereka,red)," tuturnya kepada para wartawan.

Jazuli pun mengaku sudah menasehati para pelaku agar menghargai kerja wartawan selama masih dalam koridor jurnalistik. (radarbanten/awa/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Astaga, Bupati Blokir Bandara Karena Ketinggalan Pesawat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler