70 Persen Transformasi Perusahaan Dinilai Gagal, Ini Penyebabnya

Rabu, 15 Maret 2023 – 13:25 WIB
Inspirator Sukses Mulia & Co-Founder Kubik Leadership Jamil Azzani. Foto: Wenti Ayu/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Di era kecanggihan teknologi digital saat ini semua masyrakat dituntut untuk melakukan transformasi, salah satunya pada perusahaan.

Berdasarkan survei dari McKinsey, 70 persen upaya transformasi perusahaan gagal, sementara mayoritas masyarakat mengira penyebabnya ialah teknologi.

BACA JUGA: Perusahaan Penggilingan di Majalengka Oplos Beras Bulog jadi Premium

Namun, nyatanya 84 persen disebabkan karena faktor orang.

Memahami hal tersebut Kubik Leadership, lembaga training, coaching dan consulting yang mengedepankan Lead for Impact dalam setiap produknya kembali menghadirkan public training Exponential Leadership bertajuk “Leaders Lead To Create The Future By Transforming People” selama dua hari, 14-15 Maret 2023.

BACA JUGA: SAP Gandeng 3 Perusahaan Data dan AI Terkemuka di Industri 

Pada sesi pertama, Co-Founder & Lead Consultant Kubik Indrawan Nugroho mengajak para peserta untuk memahami pergerakan yang begitu cepat dan juga distrupsi.

"Disruption adalah sebuah era ketika pemain baru dengan inovasinya berhasil menggeser kedudukan pemain lama dalam waktu yang relatif cepat. Inovasi yang dibawa pemain baru itu lebih berkualitas, lebih efisien, juga lebih bermanfaat dengan menawarkan harga yang lebih murah," ujar Indrawan pada press conference, Rabu (15/3).

BACA JUGA: Lewat CVC, Bea Cukai Tinjau Perusahaan Pengguna Fasilitas Kepabeanan, Ini Tujuannya

Menurutnya, disruption telah mengganti seluruh sistem yang bergerak dengan cara-cara, seperti leaders sehingga dapat memiliki banyak terobosan sekaligus mampu menggalang dukungan dari berbagai pihak.

Selain itu, mengenal prinsip seorang exponential leader, peserta mulai diajak untuk mengenal sekaligus mempraktekkan lima modus Exponential Leadership, yaitu kebiasaan yang perlu diulang-ulang dalam hidup dan pekerjaan untuk mewujudkan diri menjadi pemimpin yang exponential.

Kemudian, Inspirator Sukses Mulia & Co-Founder Kubik Leadership Jamil Azzani menyampaikan penjelasan empat modus.

Modus yang pertama, yakni Inspire Greatness ialah sebuah kualitas untuk menjadi hebat, berbeda dari yang lain, dan menonjol di atas rata-rata orang kebanyakan.

"Di sinilah diperlukan peran seorang pemimpin untuk mampu. Kemudian, Ignite boldness, yakni sebuah dorongan untuk memantik keberanian dalam diri seseorang untuk bergerak melewati tantangan," ungkapnya.

Artinya, peran penting seorang pemimpin ialah yang mampu menyulut keberanian tim sehingga dapat membangun tim agar berani berbuat, belajar dari kesalahan, dan menghindari melakukan kesalahan yang sama.

Dilanjutkan dengan modus yang ke empat, yaitu make sacrifice bahwa seorang pemimpin perlu melakukan pengorbanan, baik pengorbanan yang terkait dengan aset berwujud atau tangible asset maupun aset takwujud atau intangible asset.

"Pengorbanan disini perlu untuk dipersiapkan bersama, menuntun anggota tim mencapai mimpinya, menurunkan ego tidak mencari popularitas sehingga mereka bisa mencapai greatnessnya masing-masing," ungkapnya.

Untuk mewujudkan peradaban SuksesMulia, Kubik Leadership menerapkan Exponential Leader yang memiliki banyak terobosan sekaligus mampu menggalang dukungan dari berbagai pihak.

"Pemimpin mampu membawa timnya memenangkan persaingan di era eksponensial. Perusahaan dan organisasi yang belum berkesempatan bergabung pada publik training ini dapat mengontak Kubik Leadership untuk penyelenggaraan inhouse training di instansi atau perusahaan," jelas Jamil.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler