jpnn.com - JAKARTA - Sebanyak 1.146 wisudawan LSPR Institute of Communication & Business (LSPR Institute) resmi dilantik. Mereka terdiri dari 225 wisudawan magister, 779 strata satu reguler, 127 pendidikan jarak jauh.
Di antara wisudawan tersebut, 13 di antaranya berkebutuhan khusus dari Lembaga Pelatihan Keterampilan London School Beyond Academy (LSBA). Hal ini merupakan komitmen LSPR Institute dalam menjadi kampus inklusi ramah berkebutuhan khusus.
BACA JUGA: Buka Program Doktor, LSPR Institute Gandeng PTN Top & Profesor Kelas Dunia
Rektor LSPR Institute Dr. Andre Ikhsano mengungkapkan kegembiraannya karena sebagian besar wisudawan tahun ini langsung terserap pasar kerja.
"Alhamdulillah, 70 persen wisudawan S1 tahun ini sudah terserap di dunia usaha dan industri. Sisanya memilih melanjutkan ke jenjang S2 maupun menjadi entrepreneur," kata Andre yang ditemui pada acara wisuda di The Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Kamis (30/11).
BACA JUGA: Founder LSPR: Penanganan Individu Dewasa Autistik Perlu Keterlibatan Perguruan Tinggi
Founder dan CEO LSPR Dr. (H.C) Prita Kemal Gani, MBA, MCIPR, FIPR mengatakan bahwa LSPR Institute juga berkomitmen menjadi kampus yang mengimplementasikan ESG (environmental, social dan governance) dengan menekankan bidang yang berfokus pada sosial, seperti kesetaraan gender, inklusivitas.
Terkait isu lingkungan, LSPR juga menerapkan pengurangan sampah plastik dan kertas, dan akan menggunakan kendaraan listrik. Pengumpulan tugas, maupun tugas akhir atau skripsi, dikumpulkan dalam bentuk digital. Hal itu diharapkan dapat mengurangi dampak perubahan iklim dan mendorong praktik berkelanjutan.
BACA JUGA: Public Relations Jasa Raharja Raih LSPR Alumni Excellence Awards 2023
Founder dan CEO LSPR Dr. (H.C) Prita Kemal Gani. Foto: Humas LSPR
"Sebagai institusi pendidikan, LSPR Institute juga berkomitmen melakukan riset dan pengabdian masyarakat yang berdampak positif untuk lingkungan, sosial dengan melibatkan komunitas, serta penerapan pendekatan ekonomi sirkular dengan membantu dan memberdayakan UMKM untuk berkembang," paparnya.
Sementara itu, Rektor Andre menyampaikan bahwa pendidikan tinggi merupakan investasi jangka panjang, tidak hanya bagi individu, tetapi juga untuk masyarakat dan negara.
Kualitas lulusan merupakan tolok ukur utama keberhasilan sebuah perguruan tinggi. LSPR Institute berkomitmen terus memberikan wadah pendidikan bermutu dan menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata.
Adanya kolaborasi antara perguruan tinggi dan dunia industri menjadi peluang besar menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih responsif terhadap kebutuhan dunia kerja, meningkatkan peluang kesuksesan karier bagi mahasiswa, dan mendukung perkembangan industri secara keseluruhan.
"Kami terus melakukan evaluasi dan perbaikan dalam sistem pendidikan agar dapat memastikan bahwa kualitas lulusan selalu terjaga. Alhamdulillah lulusan kami selalu dilirik dunia usaha dan industri," kata Andre.
Menurut dia, LSPR Institute terus berupaya senantiasa beradaptasi dengan perkembangan terkini di dunia pendidikan dan pasar kerja, sehingga lulusan tetap relevan dan mampu bersaing di tingkat global.
Semua pihak yang terlibat dalam proses pendidikan, baik dosen, mahasiswa, maupun pihak administrasi, dan seluruh pemangku kepentingan memiliki peran sangat penting dalam mencapai tujuan ini.
"Profesi yang berkaitan dengan komunikasi, contohnya PR tetap laris. Dia tidak bisa digantikan oleh kecerdasan buatan," kata Andre.
Dalam wisuda ini, LSPR memberikan apresiasi kepada wisudawan terbaik dari setiap program studi S1, PJJ S1 dan S2.
Adapun pemilihan wisudawan terbaik berdasarkan penilaian nilai akademik, nilai nonakademik, dan wawancara.
Momentum bersejarah ini menghadirkan Menteri Komunikasi dan Informatika Indonesia (Menkominfo) Budi Arie Setiadi yang menjadi salah satu pembicara utama dan juga merupakan orang tua dari salah satu wisudawan Broadcasting & Digital Media Communication.
Menteri Budi mengatakan dengan adanya disrupsi teknologi, kemajuan teknologi memerlukan pendekatan dialog kebudayaan yang intensif.
Kecepatan Indonesia menjadi negara maju tergantung dari sumber daya manusia.
"Saya berharap wisudawan LSPR dapat mengembangkan dan memaksimalkan kreativitas untuk dapat memajukan bangsa dan negara," terang Menteri Budi.
Sementara itu, Ari Kartika sebagai perwakilan Alumni Batch I Public Relations LSPR yang kini sudah menjabat sebagai Kepala Divisi Marketing Korporasi dan Digital Perumnas menyampaikan rasa bangganya atas pencapaian dan perkembangan LSPR yang kini sudah memiliki program doktor.
Peran dosen juga sangat penting dalam membentuk karakter lulusan.
"LSPR juga memiliki banyak dosen praktisi yang andal di bidangnya, sehingga kita bisa berdiskusi langsung dengan pakarnya, dan mengimplementasikannya. Tidak lupa, jejaring yang luas yang bisa didapatkan saat berkuliah di LSPR. Tentu ini sangat bermanfaat di dunia kerja," tutup Ari. (esy/jpnn)
Redaktur : M. Kusdharmadi
Reporter : Mesyia Muhammad