JAKARTA - Program diskon tarif listrik yang ditawarkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) rupanya menarik minat kalangan usahaTercatat, sudah ada 731 perusahaan, baik industri maupun bisnis, yang siap ikut program tersebut.
Kepala Divisi Niaga PT PLN Benny Marbun mengatakan, hingga pekan lalu, ada sekitar 731 pelanggan listrik yang sudah deal atau sepakat, maupun tinggal proses finalisasi untuk ikut program diskon listrik
BACA JUGA: BTN Terus Kucurkan Kredit Bagi PNS
"Minatnya memang cukup tinggi," ujarnya ketika dihubungiBenny menyebut, total pelanggan yang sudah mencapai kesepakatan dengan PLN sejumlah 261 dengan daya total potensi penurunan beban pada waktu beban puncak (WPB) sebesar169 megawatt (MW)
BACA JUGA: IHSG Terpangkas 2,44 Persen
"Adapun 470 pelanggan lain dalam tahap nego finalisasi," katanyaSebagaimana diketahui, untuk mengurangi beban listrik pada waktu beban puncak atau WPB (pukul 18.00 - 22.00), PLN mengajak pelanggan industri dan bisnis untuk memindahkan jam kerja di luar WPB tersebut
BACA JUGA: SCTV Akuisisi Indosiar, Pemerintah Biarkan UU Dilanggar
Harapannya, agar beban listrik pada WPB tidak terlalu berat, supaya kehandalan listrik bisa meningkatSehingga, jika sewaktu-waktu terjadi gangguan pasokan listrik dari pembangkit, PLN dapat meminimalisir pemadaman pada masyarakat
Nah, sebagai kompensasi atas tambahan upah lembur yang harus dibayar oleh perusahaan kepada karyawan, PLN menawarkan diskon tarif listrik di luar WPB antara 20 ? 50 persenSehingga, perusahaan bisa mengalihkan penghematan biaya listrik untuk upah lembur karyawanDi sisi lain, PLN juga berhemat karena bisa mengurangi produksi listrik saat WPB yang biasanya memakan banyak bahan bakar minyak (BBM)
Awalnya, program diskon tarif listrik ini hanya berlaku untuk pelanggan industriNamun, akhirnya PLN memperlebar cakupan program karena pelanggan bisnis seperti pusat perbelanjaan (mal) maupun hotel juga ingin ikut
Direktur Bisnis dan Manajemen Risiko PT PLN Murtaqi Syamsuddin mengatakan, untuk mengikuti program ini, maka pelanggan industri dan bisnis dengan daya 200 kVA ke atas diharapkan bisa menjalankan beberapa langkah, misalnya dengan mengurangi pemakaian pada WBP dan memindahkan kegiatannya ke tengah malam hingga pagi hari, atau menghentikan pemakaian listrik PLN pada WBP dan sebagai gantinya mengoperasikan genset atau pembangkit milik sendiri
Saat ini, konsumsi listrik oleh pelanggan industri dan bisnis memang cukup tinggiData PLN menunjukkan, sepanjang kuartal I 2011 lalu, pelanggan kelompok industri menyerap listrik 13.063,96 gigawatt hour (GWh) dan kelompok pelanggan bisnis 6.726,23 GWhKonsumsi pelanggan industri tersebut hanya sedikit di bawah pelanggan rumah tangga yang merupakan konsumen terbesar dengan konsumsi 15.248,77 GWh(owi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kaltim Airlines Siap Ramaikan Udara Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi