BACA JUGA: IHSG Diprediksi Konsisten di Jalur Hijau
Proses ini diperkirakan memakan waktu sekitar 1 bulan ke depan.Saat ini, sudah dibentuk holding company (perusahaan induk) yang akan menaungi Kaltim Airlines
BACA JUGA: Giliran Listrik Miangas Menyala 24 Jam
Sementara Direktur Utama Perusda Melati Bhakti Satya Sabri Ramdhani, menjadi sekretarisnyaMarthin Billa mengatakan, perusahaan induk yang dibentuk untuk perusahaan-perusahaan, salah satunya Kaltim Airlines
BACA JUGA: Produsen Naikkan Harga Beli Susu Lokal
Dijelaskan, diperlukan setidaknya sebulan membentuk perseroan terbatas untuk airlinesDiperkirakan maskapai mulai beroperasi 17 Agustus 2011 untuk meramaikan bisnis penerbangan di wilayah Timur IndonesiaKaltim Airlines ini akan menelan dana investasi awal sekitar USD 6 juta atau Rp 54 miliar (kurs USD 1 = Rp 9.000)Sementara Ketua Kadin Kaltim Fauzi Bachtar menggambarkan, USD 6 juta itu dapat membeli tunai 2 pesawat perintisNamun Marthin mengatakan, pembelian pesawat termasuk jenisnya masih dalam pembicaraan“Kemungkinan leasing (sewa beli) itu tetap adaJumlah awal pesawat dua buah,” terangnya.
Kadin, menurut Fauzi, komit ikut dalam pembentukan perusahaanDalam skema investasi yaitu 49 persen swasta dan 51 persen Perusda, Fauzi optimistis pengusaha lokal bisa ambil bagianBeberapa waktu belakangan, Fauzi mengatakan, maskapai Kalstar yang pemiliknya dari Kaltim, siap bergabung
“Karena yang punya orang Kaltim, kalau mati, enak dicari kuburannya,” kata dia, mengumpamakan keterlibatan KalstarNamun demikian, Fauzi menyatakan, lebih mengedepankan profesionalitas dalam memilih operator“Siapapun operatornya, menggunakan AOC (Air Operators Certificate, Red) mana, yang penting memiliki kompetisiTentu tidak perlu memaksakan,” ungkapnya.(fel/ran/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Astra Berkontribusi Kuatkan Indeks
Redaktur : Tim Redaksi