jpnn.com, JAKARTA - Mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok masih masuk hitungan dalam bursa calon wakil presiden (cawapres) yang akan berlaga pada Pilpres 2019. Setidaknya itu menurut pandangan ahli restrukturisasi nama, Ni Kadek Hellen Kristy.
Heleni, panggilannya, mengungkap Ahok layak disandingkan dengan Joko Widodo. Dia melihat ada kecocokan Jokowi yang lahir pada 21 Juni 1961, jika dipasangkan dengan Ahok. Sebab pria yang pernah menjadi Bupati Belitung Timur itu lahir pada 29 Juni 1966. Mereka dianggap sebagai pasangan yang paling serasi.
BACA JUGA: Gerindra Curiga Hadi jadi Alat Jokowi Menumpas Gatot
Nama Ahok adalah yang paling serasi dengan Jokowi, bahkan dianggap lebih baik dibanding Jokowi disandingkan dengan Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono atau Anies Baswedan.
"Nama Basuki Tjahaja Purnama paling serasi (fine) kecocokannya 75 persen," kata Heleni kepada JawaPos.com, Selasa (5/12).
BACA JUGA: Terima First Lady Afghanistan, Jokowi Bicara Kemajemukan
Heleni menambahkan, kemitraan antara keduanya adalah kombinasi yang kuat dan sukses. Sebab kombinasi pasangan itu sangat efektif. Keduanya ambisius, berpikir dalam cara besar dan melengkapi satu sama lain.
Angka pada diri Jokowi adalah eksekutif, gigih dan tidak bisa diam dan mengawasi jalannya usaha. Sedangkan angka Basuki Tjahaja Purnama banyak bicara, memiliki sifat persuasif dalam berkomunikasi dan berhubungan dengan orang. "Keduanya cerdas, pandai, berbakat dan beradaptasi. Mereka adalah tim yang kuat untuk mencapai suatu prestasi," kata Heleni.
BACA JUGA: Jokowi: Tata Kelola Keuangan Wajib Berpredikat WTP
Sosok nama Ahok menurut Heleni, membentuk harmoni yang baik dengan kode yang positif, namun tidak dengan nama Ahok. Sebab tahun 2019 adalah tahun yang baik buat Basuki Tjahaja Purnama untuk bangkit lagi asalkan jangan menggunakan nama Ahok, tapi Basuki Tjahaja Purnama. (ika/jpc)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Gerindra Anggap Anies Belum Cocok jadi Capres
Redaktur & Reporter : Adek