790 Koperasi di Kalteng tak Aktif

Rabu, 22 Juni 2011 – 12:29 WIB
SAMPIT– Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Kalteng, Jamilah Ya'kub menyebutkan 790 koperasi yang ada di Kalteng sudah tidak aktif lagi.  Menurut Jamilah, data itu diperoleh setelah dilakukan inventarisasi untuk dilakukan pembinaan kepada koperasi yang ada

“Berdasarkan data per 31 Maret 2011, koperasi yang tidak aktif di Kalteng sebanyak 790 buah

BACA JUGA: Riau Raih Opini WTP APBD 2010

Nah, dari data ini, kita lakukan evaluasi dan pembinaan
Tapi hingga kini belum terlihat apakah sudah ada yang aktif atau mungkin malah banyak yang tidak aktif,” terang Jamilah.

Menurut Jamilah banyaknya koperasi yang tidak aktif dikarenakan mereka kesulitan untuk dapat mengakses permodalan dari perbankan

BACA JUGA: Yakin Nagreg Atasi Kemacetan

Selain itu, imbuh dia, adanya pemekaran wilayah hingga membuat koperasi di daerah kehilangan tempat induknya.  Masalah lainnya sumberdaya manusia (SDM) yang mengelola koperasi masih pas-pasan
Sehingga koperasi yang baru berjalan beberapa tahun menjadi tidak aktif

BACA JUGA: Bupati Sumbawa Barat Minta Jatah 25 Persen



Pada kesempatan itu, Jamilah juga mengatakan bahwa ada tiga hal yang dibahas agar koperasi dan UMKM di Kalteng dapat berjalan dengan baik, yakni menyangkut pendataan UMKM, penataan terhadap lembaga koperasi serta pembinaan koperasi pada masing-masing wilayah

Terpenting lagi lanjut Jamilah, diselenggarakannya rakor tersebut untuk mengevaluasi dana bantuan dari pusat sebesar Rp 34,5 miliarDana tersebut merupakan dana dari Menteri Koperasi yang dikucurkan ke Kalteng“Untuk diketahui, program pembangunan Kalteng 2011 menempatkan pengembangan koperasi dan UMKM pada urutan ke empat dari 12 program prioritas pembangunanSehingga dukungan bupati setiap kabupaten sangat diharapkan terutama memberdayakan usaha ekonomi produktif,” tandasnya.

Sementara Wakil Bupati Kotim, HM Taufiq Mukri berharap melalui rapat koordinasi tersebut, dapat menghasilkan langkah nyata seluruh programSebab saat koperasi dan UMKM mulai berkembang, maka akan mampu menurunkan angka kemiskinan, meningkatkan lapangan kerja demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Tentunya, kontribusi koperasi dan UMKM telah terbukti menjadi penopang kekuatan dan pertumbuhan ekonomiKhususnya penyumbang perluasan kesempatan kerja serta menekan angka pengangguranIni yang ingin kita kembangkan agar lebih meningkatkan kesejahteraan kita,” tandasnya

Wabup juga meminta agar Dinas Koperasi dan UMKM di Kotim dapat terus membina dan memberikan dukungan bagi koperasi yang tidak aktif maupun yang aktif agar bisa  menjalankan koperasinya. (raf/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setiap Ibu Hamil di Batam Disantuni Rp500 Ribu


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler