NAGREG-Dengan dibukanya Jalur Lingkar Nagreg pada H-10 Lebaran tahun ini, diharapkan dapat menaikkan volume kendaraan atau kapasitas di Jalur Nagreg dalam setiap jamnyaSebelum ada jalur Lingkar Nagreg, kendaraan yang mampu ditampung di Jalan Raya Nagreg hanya 3.000 kendaraan per jam
BACA JUGA: Bupati Sumbawa Barat Minta Jatah 25 Persen
Nantinya, dengan adanya Lingkar Nagreg volume meningkat menjadi 8.000 unit kendaraan yang melintas setiap jamnyaDemikian diungkapkan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) RI, Hermanto Dardak saat mengunjungi lokasi pembangunan Projek Lingkar Nagreg Tahap V, di Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung, kemarin (21/6).
Hermanto yakin dengan adanya lingkar Nagreg tentunya akan sangat membantu untuk mengurai kemacetan di jalur Nagreg yang sudah terjadi bertahun-tahun apabila musim Lebaran tiba.
"Kapasitas untuk menampung kendaraan akan meningkat dua kali lipat lebih dibandingkan hanya dengan menggunakan Jalan Raya Nagreg saja
BACA JUGA: Setiap Ibu Hamil di Batam Disantuni Rp500 Ribu
Lebaran tahun ini nantinya ada dua lajur dengan dua arah berbeda, Jalan Raya Nagreg digunakan searah menuju Garut-TasikmalayaMenurutnya, pembangunan jalur Lingkar Nagreg memasuki tahap pemancangan tiang beton untuk Semi Tunnel (Semi Terowongan) sepanjang 400 meter
BACA JUGA: Kukar akan Ciutkan Izin Tambang
"Kalau kita persentasekan pemancangan tiang beton sudah 40 persenInsya Allah satu bulan lagi pemancangan tiang beton untuk Semi Tunnel selesai dipasang," tuturnya.Hermanto merasa yakin pertengahan Agustus tahun ini, Lingkar Nagreg bisa difungsikan"Setelah pemancangan itu, kita akan pasang balok pemaku diatas tiang Semi Tunnel per tiga meterItu bisa selesai sebelum H-10," katanya.
Disinggung keberadaan Pedagang Kaki Lima (PKL), menurut dia, pihaknya akan mempertimbangkan dengan adanya titik khusus untuk menampung mereka, sehingga di sepanjang sisi Jalur Lingkar Nagreg tidak ada pedagang yang berjualan
"Saya mengharapkan jalur Lingkar Nagreg seperti jalan by pass dalam arti sebenarnyaYakni jalan yang bebas hambatan tanpa adanya permukiman penduduk dan pedagang di sekitar lokasi jalanTerlebih secara Geometrik, jalur Lingkar Nagreg yang perbukitan tidak cocok untuk pemukiman dan perekonomian warga," terangnya.
Ia pun berharap agar pemerintah tidak mengeluarkan izin yang permanen untuk pemukiman langsung dibukit-bukit di sekitar jalur Lingkar Nagreg"Sebaiknya diamankan," pungkasnya(apt)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Konversi Kompor Gas Dipungut Rp25 Ribu
Redaktur : Tim Redaksi