8 Kebohongan Trump dalam Pidato State of the Union

Kamis, 07 Februari 2019 – 08:18 WIB
Presiden AS, Donald Trump. Foto: AFP

jpnn.com, WASHINGTON - Banyak hal disampaikan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pidato tahunan State of the Union di Capitol Hill, Selasa (5/6) malam lalu. Mulai dari ekonomi, imigran ilegal hingga rencana pertemuan keduanya dengan Kim Jong Un.

Sayang, sejumlah pernyataan Trump dalam pidato itu menuai kritik. Sebab, tak semuanya benar. Berikut beberapa di antaranya. (bil/c4/dos)

BACA JUGA: Pidato Tahunan, Trump Ajak Amerika Intoleran kepada Imigran

YANG KELIRU:

1. ''Kami telah menciptakan 5,3 juta lowongan baru, termasuk 600 ribu pekerjaan baru di industri manufaktur.''

BACA JUGA: Trump dan Kim Jong Un Kembali Bertemu Akhir Februari

Menurut Biro Statistik Buruh, 4,9 juta pekerjaan diciptakan sejak 2017. Sebanyak 436 ribu di antaranya merupakan pekerjaan industri manufaktur.

2. ''Kenaikan gaji merupakan yang tertinggi dalam satu dekade terakhir.''

BACA JUGA: Partai Republik Jegal Kebijakan Trump

Jika dikurangi inflasi, pertumbuhan gaji hanya 1,3 persen. Lebih rendah daripada kenaikan gaji pada 2015 dan 2016 ketika inflasi sangat kecil.

3. ''Hampir 5 juta warga Amerika sudah bebas dari bantuan makanan.''

Sekitar 3,6 juta penduduk sudah tak lagi menerima bantuan pangan. Itu pun bukan murni karena mereka sudah tak membutuhkan lagi.

4. ''Angka pengangguran mencapai yang terendah dalam setengah abad.''

Klaim tersebut salah. Rasio pengangguran Januari lalu mencapai 4 persen. Bukan yang terendah dalam 49 tahun terakhir.

5. ''Kami sudah memulai revolusi energi AS sebagai produsen minyak dan gas terbesar di dunia.''

Revolusi energi sudah dimulai sejak 2009. Namun, memang baru melewati produksi Arab Saudi dan Rusia 2018 silam.

6. ''Kali pertama dalam 65 tahun, AS menjadi pengekspor migas.''

Neraca ekspor migas AS surplus sejak 2015.

7. ''Kota Perbatasan El Paso, Texas, pernah punya tingkat kejahatan yang tinggi sampai pembatas didirikan.''

Klaim yang diambil dari komentar Jaksa Agung Texas Ken Paxton tersebut salah. Puncak tingkat kejahatan di El Paso adalah 1993. Namun sudah turun drastis pada 2006. Sementara itu, tembok dibangun pada 2008.

8. ''Puluhan ribu warga AS dibunuh dengan obat-obatan mematikan yang melewati perbatasan kami.''

Kebanyakan narkoba memang datang dari perbatasan dengan Meksiko. Namun, penyebab kematian akibat overdosis tertinggi datang dari pemberian resep yang tak bertanggung jawab.

9. ''Kalau saya tidak menjadi presiden, mungkin kami sekarang sedang berperang dengan Korut.''

Trump justru sempat mencari masalah dengan Kim Jong-un di awal-awal masa pemerintahan. Baru setelah Presiden Korsel Moon Jae-in memulai pertemuan perdamaian, Trump akhirnya mengadakan KTT di Singapura Juni 2018 silam.


YANG BENAR:

1. ''Pertumbuhan ekonomi sudah naik dua kali lipat saat saya kali pertama menjabat.''

Pertumbuhan PDB AS pada kuartal ketiga 2018 menunjukkan 3,4 persen. Hampir dua kali lipat dari pertumbuhan PDB pada masa awalnya 1,8 persen.

2. ''AS bisa bangga bahwa kami punya lebih banyak perempuan di angkatan kerja.''

Perempuan yang bekerja memang meningkat seiring meningkatnya populasi. Namun, secara rasio yang masih mencapai 57,5 persen dari total pekerja, jumlahnya belum memecahkan rekor pada 2000, yakni 60,3 persen.

3. ''Satu di antara tiga imigran perempuan dilecehkan dalam perjalanan mereka ke utara (perbatasan AS).''

Klaim itu mengacu ke laporan LSM Doctors Without Borders pada 2017. Mereka mewawancarai 500 imigran dan 12 persen di antaranya adalah perempuan.

4. ''Ketika saya diangkat, ISIS mengontrol 20 ribu mil persegi di Iraq dan Syria. Sekarang mereka hampir tak punya lagi area kekuasaan.''

Benar bahwa ISIS sudah kehilangan hampir semua markas. Namun, masih ada 20 ribu-30 ribu anggota yang tersisa.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gagal Bangun Tembok, Trump Kirim 3.750 Tentara ke Perbatasan


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler