jpnn.com, JAKARTA - SETIAP wanita pasti akan mengalami yang namanya menopause.
Menopause itu sendiri ialah berakhirnya siklus menstruasi atau haid wanita.
BACA JUGA: Redakan Sakit Kepala dengan 5 Teh Herbal Ini
Dokter yang merawat wanita menopause biasanya akan menyarankan mengambil berbagai tindakan untuk mengobati gejala menopause yang paling umum, seperti perubahan suasana hati dan hot flashes (yang biasanya terjadi pada perimenopause).
Terkadang, wanita mungkin mengalami gejala penyerta lainnya, seperti rambut rontok, penambahan berat badan, atau bahkan kekeringan dan pendarahan pada daerah kewanitaan.
BACA JUGA: 3 Minuman Sehat yang Bisa Atasi Hot Flashes Akibat Menopause
Sebagian besar waktu, masalah bisa dikurangi dengan obat-obatan atau dengan minum teh menopause.
Di lain waktu, perawatan yang lebih terfokus diperlukan (seperti dalam kasus perawatan vaginitis atrofi).
BACA JUGA: 6 Teh Herbal yang Baik untuk Kesehatan, Yuk Dicoba
Berikut penjelasannya, seperti dikutip laman Monalisatouchbrowardfortlauderdale.
https://monalisatouchbrowardfortlauderdale.com/blog/10-teas-that-will-help-you-overcome-menopause/?fbclid=IwAR0J-iLvfr2AzolCha08zaqZWjxIcNJAjbLH9j_Qc7VacFF4bgmVgBBf4UY.
1. Ginseng
Ada beberapa penelitian menunjukkan hasil yang menggembirakan dalam hal mengurangi beberapa gejala yang dihasilkan pada menopause.
Menurut sebuah penelitian, ginseng bisa menjadi teh herbal yang sangat baik untuk hot flashes.
Lebih tepatnya bisa menurunkan intensitas keringat malam dan hot flash pada wanita.
Selain itu, penelitian yang lebih tua menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengurangi risiko masalah kardiovaskular dan bahkan bisa membantu meningkatkan gairah begituan.
Sebagai teh untuk menopause, teh ginseng harus dikonsumsi setiap hari.
2. Daun Raspberry Merah
Meskipun bukan teh menopause secara langsung, daun raspberry merah bisa membantu meredakan aliran menstruasi yang deras, yang sering kali dialami pada awal perimenopause.
Selain itu, ini adalah pilihan yang aman untuk diminum baik saat perimenopause maupun saat menopause.
3. Akar Cohosh Hitam
Minuman ini bisa menjadi pilihan yang luar biasa bagi mereka yang mencari teh untuk hot flashes.
Menurut penelitian, ini juga bisa membantu mengatasi kekeringan pada daerah kewanitaan selama menopause.
Wanita yang tidak ingin menyiapkan teh ini, bisa mengonsumsi senyawa dalam bentuk pil.
Namun, Anda tidak boleh menggunakan akar black cohosh jika memiliki masalah hati atau sudah mengonsumsi sesuatu untuk mengatasi masalah tekanan darah.
4. Dong Quai
Teh menopause ini bisa membantu mengatur kadar estrogen saat memasuki masa menopause.
Selain membantu meringankan gejala menopause, teh ini bisa meredakan nyeri panggul dan bahkan membantu kram PMS.
Menurut sebuah penelitian, chamomile dengan senyawa ini juga bisa menjadi teh ampuh untuk hot flashes.
5. Pohon Chasterberry
Selain mengobati gejala pramenstruasi, pohon chasteberry juga bisa menjadi teh yang luar biasa untuk hot flashes dan bisa membantu meringankan nyeri payudara.
Ramuan ini juga bisa membantu meningkatkan kadar progesteron, membantu mencapai kadar estrogen dan progesteron yang lebih baik saat transisi antara perimenopause ke menopause.
Namun, mereka yang menjalani terapi penggantian hormon atau menggunakan kontrasepsi hormonal harus menghindari ramuan ini.
Juga, wanita yang telah diberi resep obat antipsikotik harus menghindari pohon chasterberry.
6. Licorice
Dikonsumsi sebagai teh menopause, licorice bisa membantu meredakan hot flashes, membantu meningkatkan kadar estrogen, mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan paru-paru.
Namun, senyawa ini bisa mengganggu obat resep tertentu, jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter Anda sebelum mengonsumsi licorice.
7. Ginkgo Biloba
Senyawa ini juga mengandung estrogen, menjadikannya teh menopause yang cocok untuk memerangi masalah hormonal.
Ginkgo biloba juga bisa membantu dengan fluktuasi suasana hati.
Penting untuk dicatat bahwa ramuan tersebut dapat memiliki efek buruk dalam hal pembekuan darah, tetapi selain itu, ini adalah senyawa yang aman.
8. Teh Hijau
Studi yang lebih lama telah menunjukkan bahwa teh hijau bisa sangat efektif dalam meningkatkan kepadatan tulang dan mengurangi risiko patah tulang, terutama pada wanita yang sedang mengalami menopause.
Teh hijau bisa menjadi teh yang baik untuk menopause karena berbagai alasan.
Teh hijau mengandung antioksidan, dan EGCG (epigallocatechin), senyawa yang bisa membantu menambah berat badan, meningkatkan metabolisme.
Teh hijau dianggap sangat aman, tetapi bagi mereka yang khawatir jadwal tidurnya terganggu karena kandungan kafeinnya, mungkin bisa memilih opsi tanpa kafein.(fny/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fany Elisa