80 Ekor Gajah Mengamuk di Inhu

Terdesak Pembukaan Lahan Perkebunan Sawit

Jumat, 08 Januari 2010 – 11:34 WIB
RENGAT- Sedikitnya 80 ekor gajah dilaporkan mengamuk dan merusak lahan kebun serta rumah warga di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) dalam sepekan terakhir.

"Kebanyakan kebun masyarakat hancur diinjak gajah dan warga ketakutan sehingga mengungsi ke desa tetangga," kata Mili Taufik, warga Desa Pauhranap Kecamatan Peranap Kabupaten Inhu.

Menurut laporan masyarakat setempat, kawanan gajah diperkirakan sudah berada beberapa hari di perkebunan sawit di dekat pemukiman warga dan sejak sebulan lebih mencari makanan di kawasan itu.

Namun, satwa berbelalai itu terlihat mulai mengamuk dalam kurun waktu sepekan terakhir, sehingga banyak kebuh sawit warga rusak akibat diinjak dan dimakan gajah.

Selain merusak tanaman perkebunan, kata warga, satwa berbadan besar tersebut juga menginjak-injak kebun pada malam hari sedangkan pada siang hari mereka menghilang ke hutan.

3.000 Hektar Lahan Rusak
Puluhan ekor gajah liar yang mengamuk itu diduga berasal dari kawasan hutan lindung di sekitar Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri HuluAkibatnya tidak kurang  sekitar 3.000 hektar lahan kebun warga di dekat itu porak poranda.

Keterangan yang dihimpun, jumlah gajah yang sering mengamuk di kawasan kebun warga itu tidak kurang  80 ekor

BACA JUGA: Gubernur Kalsel Gerah

Gajah-gajah itu telah memakan serta menginjak-injak seluruh tanaman yang ditanami warga.

Sampai saat ini belum ada upaya yang bisa dilakukan warga untuk mengatasi amukan gajah itu
Bahkan saat ini mereka mulai khawatir kalau gajah itu tidak hanya merusak kebun, tapi juga mengancam keselamatan mereka.

80 ekor gajah yang mengamuk di Desa Pauhranap Dusun Empat Sungai Ubo Kecamatan Peranap itu telah merusak sekitar 3000 hektar lahan kebun warga

BACA JUGA: Jembatan Putus, 5 Desa Terisolir

Dua di antara 80 gajah itu, bertubuh lebih besar  dari yang lainya, beratnya sekitar 8 Ton, dan kedua gaja bertubuh paling besar inilah yang mengejar-ngejar warga di Desa Tauhranap kemarin, ucap Mili Taufik.

Sementara itu, Kapala Desa (Kades) Desa Pauhranap Kecamatan Penarap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu), Amri RF kepada Riau Pos membenarkan kalau puluhan gajah selain merusak ribuhan lahan perkebunan milik warga, juga telah merusak puluhan rumah warga di Desa Pauhranap Dusun Empat Sungai Ubo.

Dikatakan Amri, warga merasa sangat ketakutan dengan adanya gajah mengamuk tersebut, menurutnya puluhan gajah yang mengamuk itu sudah membuat kuatir warganya sebab selain mengejar manusia, gajah itu juga mengejar mobil dan apapun yang kebetulan melalui jalan Propinsi yang berdekatan dengan Desa pauhranap.

Puluhan gajah sekarang sudah sampai di jalan Citra yang jalan Propinsi itu, kalau sekitar pukul  16:00 sore, kumpulan gaja itu pasti bisa dilihat di jalan propinsi itu, jalan propinsi itu dekat dengan Desa Pauhranap
Mobil, Truk dan apa saja yang kebetulan melalui jalan propinsi pasti di kejar oleh gajah-gajah itu, jelas Amri.

Dikatkan Amri, pihaknya sudah dua kali melaporkan hal ini kepada pihak KSDA Kabupaten Inhu namun, pihak KSDA inhu sendiri menurut Amri sampai saat ini belum meresponnya.

Sudah dua kali saua dan warga melaporkan ke KSDA inhu mengenai puluhan gajah telah mengamuk di Desa Pauhranap ini namun, Kepala Bidang (Kabid) KSDA Pak Lubis dan Zulfikar yang kami temui untuk yang kedua kalinya saat itu mengatakan belum bisa bertindak  dan masih menunggu intruksi dari Bupati Inhu, ungkap Kades Desa Pauhranap.

Diperkirakannya gajah-gajah itu kemungkinan turun ke lahan masyarakat karena merasa tergangggu tinggal di habitatnya karena sudah rusak akibat illegal loging.

50 Rumah Warga Roboh
Binatang berbelalai ini juga telah merusak dan merobohkan puluhan rumah serta merusak lahan pertanian milik warga di Desa Pauhranap Dusun Empat Sungai Ubo Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).

Sejak seminggu terakhir gajah-gajah itu telah merusak rumah dan lahan pertanian warga, sehingga banyak warga terpaksa mengungsi ke tempat aman, karena ketakutan

BACA JUGA: Kejari Sengeti Lembek, Asad Syam Masih Bebas

Rumah warga yang rusak di Desa Pauhranap Dusun Empat Sungai Ubo sebanyak 50 rumah lebih, kata Kades Pauhranap Amri sambil menuturkan bahwa kedatangan para gajah ini secara tiba-tiba dan bertingkah laku garang, merusak apa saja yang ada di dekatnya.

Terkait masalah kerusakan lahan akibat ulah para gajah itu Camat Peranap Drs Hariadi Msi mengatakan, kerusakan lahan pertanian dan lahan perkebunan serta rumah warga akibat gajah yang mengamuk sudah dilaporkan kepada pihak Konser pasi Sumbert Daya Alam (KSDA) di Inhu.

Dengan sudah adanya laporan kita yang masuk di KSDA diharapkan bisa ditindaklanjuti secepatnya agar gajah liar tersebut tidak semakin meraja lela merusak , sehingga tidak menimbuhkan korban jiwa nantinya, ujarnya.

BKSDA Turunkan Tim, Libatkan Pawang
Terkait adanya informasi tentang mengamuknya puluhan kawanan gajah dipemukiman masyarakat di di Kecamatan Peranap Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu) seminggu terakhir ini, membuat Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Riau, harus berfikir keras mencarikan solusinyaSalah satu langkah yang dilakukan adalah dengan menurunkan tim untuk melihat kondisi dilapangan.

Kawanan gajah yang diperkirakan berjumlah 50 ekor ini mendapat perhatian ekstra dari instansi terkaitSebab rombongan satwa berbelalai tersebut merusaka ribuan hektar lahan masayarakat, bahkan sampai merusak puluhan pemukiman masyarakatKondisi ini menimbulkan kecemasan warga, karena dinilai dapat membahayakan keselamatan masyarakat.

"Kita telah mengetahui informasi tersebutKejadian terjadi sudah sekitar sepakan yang laluUntuk langkah penangannya, beberapa hari yang lalu, kita telah mengirimkan tim yang terdiri dari dari tim BKSDA, WWF, Pemerintah Daerah dan Dinas KehutananTim ini bertujuan melihat kondisi lapangan, setelah mengamuknya kawanan gajah di daerah tersebut," ujar Kepala Bidang Teknis Badan Konservasi Sumberdaya Alam (BKSDA) Riau, Ir Syahimin kepada Riau Pos, Kamis (7/1).

Saat dikonfirmasi mengenai langkah konkrit yang akan dilakukan BKSDA, Syahimin mengatakan dalam mengatasi permasalahan hewan liar yang mengamuk di pemukiman dan lahan masyarakat, harus lah dilaksanakan dengan perhitungan yang matangSebab ini menyangkut satwa liar yang dilindungi oleh PemerintahSalah satu langkahb konkrit yang dapat dilakukan adalah dengan mengusir rombongan gajah ke hutan di sekitar lokasi tersebut 

"Saat ini kita masih menunggu hasil tim yang turun di rengat tersebutSebab dari hasil pemantauan tersebut dapat diketahui langkah penanganan yang dapat dilakukanSalah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengusiran ke areal yang memungkinkan sebagai tempat habitat rombongan gajah liar tersebutSolusi ini kemungkian besar juga akan diterapkan dalam menyelesaikan permasalahan gajah di rohul," jelasnya.(ilo/rio/fuz)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pilih Jalur Independen


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler