jpnn.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Riau mencatat ada sebanyak 8.034 orang terjangkit HIV/AIDS.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution mengatakan dari 8.034 orang yang tercatat sebagai penderita HIV/AIDS, 3.711 orang dalam kondisi stadium AIDS.
BACA JUGA: Mendapat Info Ada Bocah Terjangkit HIV/AIDS, Ketua Demokrat Sumut Gerak Cepat
"Penemuan kasus HIV di Provinsi Riau jumlahnya sebesar 8.034 orang," kata Edy Jumat (18/11).
Edy menyebutkan karakteristik temuan kasus HIV dan AIDS di Provinsi Riau sudah mengarah kepada populasi umum.
BACA JUGA: Anak Korban Pencabulan Terinfeksi HIV, Polisi Belum Tetapkan Tersangka, Alasannya Ternyata
Edy memaparkan jumlah terbesar penderita HIV/AIDS berada di Kota Pekanbaru dengan temuan kasus sejumlah 4.730 orang.
"Jika dikelompokkan ke dalam kelompok usia, maka temuan kasus HIV terbesar banyak ditemukan pada kelompok umur 25 sampai dengan 45 tahun artinya ini usia produktif," jelasnya.
BACA JUGA: Varian Baru HIV Telah Terdeteksi, Kemampuan Membunuhnya Lebih Tinggi
Untuk kasus HIV pada ibu rumah tangga termasuk terbesar ketiga.
Menurut Edy, upaya percepatan penanggulangan HIV/AIDS secara nasional Pemerintah telah menetapkan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Standar itu harus dicapai oleh Pemerintah Daerah dan sudah tertuang dalam PP Nomor 2 tahun 2018.
Pencapaian SPM tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah Bupati, Wali Kota dan Gubernur.
"Pemprov Riau sudah berupaya untuk melakukan penanggulangan HIV/AIDS," kata Edy.
Dengan menetapkan Perda Nomor 4 tahun 2006 tentang Penanggulangan HIV/AIDS dan kelembagaan Komisi Penanggulangan AIDS Provinsi Riau.
"Orang yang terdampak HIV/AIDS ini harus dilakukan pendekatan dan dirangkul untuk menanganinya agar pertolongan bisa berjalan lancar," katanya.
Edy mengimbau organisasi perangkat daerah terkait untuk melakukan penganggaran tentang HIV/AIDS sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Sebab, kebijakan alokasi anggaran ini sebagai salah satu bukti dan dapat memberikan gambaran upaya memerangi HIV/AIDS mendapatkan perhatian yang serius dari Pemerintah.
"Mari kita masifkan promosi pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS. Manfaatkan media digital, teknologi digital terbaru, perluaskan akses pencegahan dan tes, hingga pengobatan," harapnya.
Edy juga meminta agar jangan ada pemberhentian pengobatan terhadap penderita HIV. Dia juga mengajak masyarakat ikut berperan membantu penanggulangan HIV tersebur.
"Satukan langkah cegah HIV, diharapkan semua pihak bersama masyarakat dapat berperan aktif dalam mengakhiri epidemi HIV," pungkasnya. (mcr36/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Rizki Ganda Marito