SEBANYAK 81 warga Tanjung Priok, Jakarta Utara (Jakut) Kamis malam (22/9) keracunan makananMereka keracunan usai menyantap nasi dengan lauk telur, orek dan timun yang dibawa usai acara Deklarasi Laskar Anti Korupsi Pejuang, di halaman kantor KPK, Jakarta
BACA JUGA: Pabrik Furnitur Terbakar, Hanguskan Dua Pick Up
Dengan gejala pusing-pusing, mual dan muntah-muntahBACA JUGA: PMI Jaksel Target Rp 3 Miliar
Untuk selanjutnya dirawat di Unit Gawat DaruratDi antara yang dirawat, Agus Rahman, warga RW 05; Umot dan Rosanti, warga Sungai Bambu
BACA JUGA: Parkir Ilegal Tetap Marak
“Hingga pukul 23.00 Kamis malam, sudah 81 warga yang dibawa ke RSKebanyakan anak-anak dan perempuan, sebab mereka makan nasi di rumahnya yang dibawa dari acara deklarasi anti korupsi,” ujar Budi Santoso, pengurus wilayah Kelurahan Sungai Bambu RW 05Budi, yang didampingi Mansyur dari RW 06 Sungai Bambu, menambahkan, ada sekitar 125 warga yang ikut deklarasiMereka dari Kelurahan Papanggo, Warakas dan Sungai Bambu, Kecamatan Tanjung PriokMereka naik empat bus ke lokasi“Saat mau pulang, masih ada makanan yang tersisa banyakDari sana, makanan itu dibawa ke siniSaat makan di sana tidak apa-apa, tapi sesudahnya pusing-pusing,” terang Budi.
Taryono, salah satu peserta mengaku sempat pusing usai makan dan buang airNamun dia mengaku tidak terlalu parah“Saya hanya berobat jalan sajaTidak dirawat,” jelasnya
Mustakim, 64, Ketua RW 05 Kelurahan Sungai Bambu, menambahkan, anaknya Agus Rahman, 35, dirawat usai makan dari nasi yang dibawa dari acara deklarasi“Dia makan nasi di mobil, pas pulang langsung diare,” terangnya
Sementara itu, Yongki salah satu Ketua DPP Laskar Anti Korupsi Pejuang, langsung datang ke RS Puri MedikaDia melihat keadaan warga yang keracunan“Kami belum tahu apa penyebabnyaTapi yang jelas saya sudah berkoordinasi dengan pihak RS kalau biaya akan kami tanggung,” jelas Yongki.
Direktur RS Puri Medika Karnail Singh mengatakan, warga yang keracunan rata-rata mengaku habis menyantap makananGejalanya juga hampir sama, seperti mual-mual, diare dan pusing“Tetapi kami masih harus periksa lagi makanannya, apakah memang keracunan itu berasal dari makananMasih perlu diselidiki lagi di laboratorium,” terang Karnail
Pihaknya terpaksa memindahkan sebagian warga yang keracunan ke RS KojaPasalnya, kapasitas di RS Puri Medika terbatas“Mereka yang tidak kebagian tempat tidur langsung dijemput menggunakan ambulan ke RS KojaIni dilakukan agar perawatan kepada warga yang keracunan bisa lebih intensif,” pungkasnya(dai)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Operasional Busway Terancam Minimnya Pasokan Gas
Redaktur : Tim Redaksi