jpnn.com - jpnn.com - Rasio elektrifikasi penggunaan listrik di wilayah PLN Ranting Ruteng yang membawahi Kabupaten Manggarai dan Manggarai Timur, masih tergolong rendah. Padahal, potensi daya dinilai cukup memadai.
Namun, persoalan itu akan segera berakhir dengan program seratus persen desa berlistrik dari pemerintah pusat.
BACA JUGA: Dana Desa Dikorupsi? Laporkan ke Sini
Kepala PLN Ruteng, I Made Dhanu Wijaya kepada Timor Express, Rabu (15/2) mengatakan, tahun anggaran 2017 ada program dari pemerintah pusat yakni program 100 persen desa berlistrik. Saat ini pihaknya masih melakukan survei lapangan dan gambar.
"Kami ditugaskan untuk survei lapangan dan gambar. Kegiatan survei sudah hampir rampung, tinggal tiga atau empat desa yang belum," katanya.
BACA JUGA: Listrik Kok Padam Empat Kali Sehari
Atau kegiatan survei sudah mencapai 98 persen sesuai dengan yang ditargetkan.
Dari hasil survei lapangan kata Made, ditemukan sebanyak 88 desa di Kabupaten Manggarai belum ada sama sekali jaringan listrik, sehingga program pemerintah direncanakan berlangsung mulai tahun 2017.
BACA JUGA: PLN Minta KPK Awasi Proyek
Semenatara, untuk Kabupaten Manggarai Timur sebanyak 144 desa yang belum ada jaringan listrik. Akibatnya, rasio elektrifikasi masih sangat rendah yakni baru 42 persen.
"Rasio elektrifikasi saat ini 42 persen, total 49 persen termasuk listrik swadaya seperti PLTS," katanya.
Sedangkan untuk Kabupaten Manggarai Timur rasio elektrifikasi baru 36 persen dari total 48 persen termasuk listrik swadaya.
Program 100 persen listrik desa akan dilakukan secara bertahap.
Pihaknya mengharapkan dukungan pemerintah, terutama soal pemasangan jaringan listrik. Jika masuk dalam kawasan hutan supaya tidak ada kendala saat pemasangan.
Termasuk juga kendala lahan, sebab masalah seperti ini sering terjadi ketika ada program perluasan jaringan.
"Kami harapkan dukungan pemkab, terutama saat pemasangan jaringan listrik dikawasan hutan lindung," katanya.
Ditanya soal pembangkit, Made mengatakan tidak masalah. Sebab, potensi PLTP Alumni sangat memadai termasuk juga sumber energi lain.
Yohanes Ragu, warga Kampung Pedeng Kecamatan Cibal Barat menyambut positif program tersebut. Sebab, selama ini tidak ada jaringan listrik PLN, warga secara swadaya membeli generator dan hanya bisa memenuhi kebutuhan keluarga sendiri dan tetangga.
"Jika benar ada program seperti itu, kami masyarakat sangat senang. Sebab, selama ini tidak ada jaringan listrik sama sekali," katanya.(kr2/ays)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PLTGU Jawa 1 Molor,Kementrian ESDM Diminta Turun Tangan
Redaktur : Tim Redaksi