jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah resmi membatalkan atau menghapus Ujian Nasional (UN) 2020. Keputusan ini diambil demi keselamatan dan kemaslahatan anak didik dan masyarakat luas imbas dari menyebarnya wabah virus corona.
Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi menyampaikan pernyataan sikap merespons penghapusan UN 2020.
BACA JUGA: Andi Arief: Berhentilah Memaki Dokter Terawan
Berikut pernyataan sikap Ketum PB PGRI:
1. Setuju dan mendukung keputusan pemerintah terkait peniadaan UN karena wabah Covid 19 diperkirakan masih akan melanda selama beberapa waktu ke depan, dan demi kemaslahatan masyarakat yang lebih luas
BACA JUGA: Pernyataan Ketua Perkumpulan Dokter Ditujukan ke Presiden Jokowi
2. Tentu keputusan ini sangat strategis demi menyelamatkan anak didik dari penularan covid-19, karena membiarkan anak ke luar rumah, mengumpulkannya dalam suatu ujian di sekolah sangat beresiko tertular covid-19. Hal terbaik dalam situasi saat ini adalah berdiam di rumah agar mengurangi meluasnya penyebaran wabah covid.
3. PGRI mengimbau agar dana yang telah dialokasikan untuk pelaksanaan UN dapat dialihkan untuk membantu penanganan wabah Covid-19
BACA JUGA: Instruksi Habib Rizieq, Seluruh Anggota FPI Wajib Mematuhi
4. Dimohon pemerintah memberikan keleluasaan waktu bagi sekolah untuk mengadakan ujian sekolah hingga waktu yang aman dan setelah wabah ini mereda.
5. PGRI berharap kerja sama yang baik antara guru, orang tua, dan pemerintah dalam memberikan layanan belajar yang menyenangkan bagi anak didik selama belajar di rumah. Guru dapat memberikan konten edukasi tentang covid-19 pada anak didik dan orang tua sehingga mereka dapat lebih memahami pentingnya mengurangi aktivitasnya di luar rumah.
6. Guru-guru agar dapat saling berkoordinasi di bawah arahan kepala sekolah agar dalam pemberian tugas tidak membebani siswa. Guru dapat saling berkolaborasi dan mengarahkan para siswa untuk mengerjakan tugas-tugas proyek yang bermakna.
7. Belajar dari pengalaman ini, diharapkan Pemerintah sungguh-sungguh menyiapkan platform dan infrastruktur belajar daring sehingga dapat dilaksanakan lebih efektif di masa mendatang.
8. PGRI berharap seluruh guru dapat membantu pemerintah memberikan dukungan pemahaman kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan berdiam di rumah sehingga mengurangi meluasnya penyebaran wabah covid-19.
9. PGRI memohon agar dinas pendidikan provinsi, kabupaten/kota mengizinkan para guru bekerja dari rumah untuk meminimalisir risiko dan mengurangi penyebaran wabah covid-19 semakin meluas.
"Dengan bersatu, maka kita meyakini bahwa wabah ini dapat kita segera berlalu," kata Ketum PB PGRI Unifah Rosyidi dalam pernyataan sikap resmi organisasi guru ini tertanggal 24 Maret 2020. (esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Mesya Mohamad