Pernyataan Ketua Perkumpulan Dokter Ditujukan ke Presiden Jokowi

Selasa, 24 Maret 2020 – 05:10 WIB
Ilustrasi: Petugas menunjukkan ruang isolasi untuk penanganan pasien yang terjangkit virus corona di RSUD Dokter Slamet Garut. Foto: ANTARA/Feri Purnama

jpnn.com, JAKARTA - Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) berharap Presiden Jokowi untuk mendeklarasikan perang semesta melawan pandemi virus corona, COVID-19.

"Tidak cukup hanya sebagai keadaan tanggap darurat saja, saat ini harus dinyatakan sebagai perang semesta atau perang total yang melibatkan seluruh rakyat dan semua komponen bangsa untuk terlibat langsung ataupun tidak langsung bahu-membahu melawan virus corona atau COVID-19 " kata Ketua PDIB James Allan Rarung kepada ANTARA, Jakarta, Selasa (23/3).

BACA JUGA: Dokter Bambang Sutrisna Meninggal karena Corona, Putrinya Curhat Hal Paling Menyedihkan

James mengharapkan agar Presiden RI segera mengeluarkan "Maklumat Presiden" yang harus ditaati oleh seluruh rakyat dan dijalankan dengan patuh oleh seluruh jajaran pemerintahan dari pusat dan daerah di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Karena dengan maklumat kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, maka seluruh pejabat tinggi negara dan para kepala daerah beserta jajarannya wajib menaatinya.

BACA JUGA: Strategi agar Bisa Mengalahkan Corona versi Adian Napitupulu

Dengan demikian, tidak ada lagi aparat pemerintah baik di pusat maupun di daerah atau oknum bahkan sekelompok orang yang tidak mengikuti arahan dan petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat sebagai pusat komando penanganan COVID-19.

Menurut James, tanpa Maklumat Presiden, maka satu kesatuan komando pemberantasan COVID-19 akan sulit diwujudkan.

BACA JUGA: Physical Distancing, Saatnya Pemerintah Bertindak Tegas!

Padahal satu kesatuan komando itu penting dalam rangka menahan, mengurangi bahkan menghentikan serangan wabah COVID-19.

Maklumat Presiden dan pernyataan perang semesta tersebut bertujuan agar menghindari semakin hari semakin bertambah jumlah kasus positif COVID-19 dan korban yang meninggal akibat penyakit itu di Indonesia.

"Korban yang menderita dan meninggal tidak pandang bulu, bukan hanya rakyat. Namun juga para petugas kesehatan di garda terdepan yang melawan serangan virus ini," ujarnya.

James menuturkan salah satu indikator keberhasilan pemberantasan wabah virus corona baru itu adalah semakin sedikit atau tidak ada lagi petugas kesehatan dan rakyat yang terkena infeksi virus itu.

Dalam penanganan COVID-19, harus dipastikan terlaksana protokol pemakaian alat pelindung diri (APD) atau personal protective equipment bagi seluruh petugas yang berhadapan langsung menangani pasien dalam pengawasan (PDP), pasien terduga dan pasien yang sudah positif COVID-19.

Untuk itu, pemerintah diharapkan segera menyalurkan APD ke seluruh pusat-pusat penanganan COVID-19 di seluruh wilayah Tanah Air.

Demikian pula, social distancing (menjaga jarak aman antar orang dalam interaksi di lingkungan sekitar) dan physical distancing (interaksi antar manusia dilakukan tanpa bertatap muka atau bertemu secara fisik) harus diterapkan dengan tegas dan menyeluruh di seluruh wilayah Indonesia.

Sosialisasi harus terus menerus dilakukan dan pengawasan diperketat dengan melibatkan para aparat mulai dari RT/RW, kelurahan dan desa agar dapat segera diterapkan dengan merata. (antara/jpnn)

VIDEO: Wisma Atlet Bisa Tampung Ribuan Pasien


Redaktur & Reporter : Soetomo

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler