90 Warga Keracunan Makanan

Bertumbangan Usai Resepsi Pernikahan

Kamis, 23 September 2010 – 08:38 WIB
ARJASARI - Kemeriahan resepsi pernikahan di gedung SD Rancakole 4, Desa Ancol Mekar, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung, kemarin (22/9) siang, berakhir tragisBeberapa hadirin tiba-tiba mengeluhkan pusing, mual, serta disusul muntah-muntah hingga buang air besar

BACA JUGA: Tak Menyerah Hadapi Teroris

Selain itu, warga yang sudah pulang dan sempat menghadiri hajatan, juga mulai ambruk satu per satu.

Diduga, warga keracunan usai menyantap makanan di hajatan pernikahan keluarga AM (60), di Kampung Ancol RT 2 RW 3, Desa Ancol Mekar, Kecamatan Arjasari
Warga yang masih bugar memberikan pertolongan pertama kepada korban, berupa air kelapa hijau dan susu kental.

Lantaran tingkat kekebalan tubuhnya diduga sudah lemah, beberapa warga pun ambruk

BACA JUGA: Aksi Tuntut Kedaulatan Papua Barat

Petugas setempat langsung berinisiatif membawa korban ke Puskesmas dengan Tempat Perawatan (DTP) Ciparay
Namun, korban semakin banyak, sehingga dibawa ke RS Ebah Majalaya (sebanyak 73 orang), RS Al Ihsan Baleendah (3), RS Nambo Banjaran (1), serta sisanya dibawa ke puskesmas-puskesmas terdekat

BACA JUGA: Siaga 1, Polsekta di Medan Dijaga Brimob

Hingga pukul 20.00, tercatat sudah lebih dari 90 orang warga yang diduga keracunan makanan.

Seorang korban, Ai Awang (21), mengatakan bahwa dia datang ke resepsi sekitar pukul 13.00, bersama suaminya Dudi (22)Seperti undangan lain, usai bersalaman dengan mempelai, mereka pun langsung menyantap hidangan yang disediakan keluarga AMSaat itu, Ai dan Dudi memilih sate, sambel goreng ati, serta baso tahu.

"Awalnya biasaPas pulang ke rumah, sekitar jam 16.00, saya mulai merasakan pusing, mual, muntah, dan buang air besarSuami saya lebih parah, karena muntahnya gak berenti-berenti," ungkapnya.

Begitu juga yang dialami Erna (15)Gadis bertubuh munggil ini menjadi pagar ayu dalam resepsi ituSaat istirahat, dia menyantap sate dan rujak cukaDia pun sempat merasakan rasa yang aneh dari sate daging sapi"Sudah dingin, dan rasanya juga anehTapi karena tidak tahu akan begini, saya makan sajaTetapi dua jam kemudian saya muntah-muntah," kata Erna, sebelum dibawa ke RS Ebah Majalaya.

Camat Arjasari, Eef Syarif Hidayatullah mengatakan, kejadian berawal saat beberapa warga di sekitar acara resepsi mulai mengeluh pusing, mual, hingga muntah-muntahDisusul juga kemudian oleh warga yang sudah pulang ke rumah dan sempat datang ke lokasi.

"Mereka semua memang menghadiri resepsi pernikahan anak keempat AM, sekitar pukul 11.00Sekitar dua hingga tiga jam usai menyantap makanan, warga banyak yang mengeluh mual, pusing, dan muntah-muntah," jelas Eef saat ditemui di kantor Desa Ancol Mekar, yang letaknya berdekatan dengan lokasi resepsi.

Mendapat laporan dari warga, Eef langsung melakukan koordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan, Polres Bandung, Polsek Arjasari, Koramil Arjasari, serta instansi terkait lainnyaSementara, warga yang menjadi korban langsung dievakuasi untuk mendapat perawatan medis"Indikasinya memang ada gejala keracunanTetapi harus ada pembuktian uji klinis terhadap sample makananKarena itu, kami masih menunggu hasil laboratorium dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung atau Polres Bandung," tuturnya.

Eef mengungkapkan, ada sekitar sembilan (jenis) makanan yang disediakan keluarga AM pada resepsi tersebutSeluruh makanan itu sudah diambil contohnya untuk diuji di laboratoriumMenu makanan yang disajikan di antaranya adalah pepes ikan, sate daging sapi, ayam, sambal goreng ati, sop, rujak cuka, baso tahu, es krim, bola daging, serta cabe sosis.

"Memang, satu-persatu warga mulai ambrukTidak bersamaanMungkin karena waktu datang yang pastinya tidak bersamaan, serta tingkat kekebalan tubuh masing-masing," tandasnya.

Sementara itu, Kapolres Bandung AKBP Hendro Pandowo, melalui Kapolsek Arjasari AKP Sukradi mengatakan, pihaknya sudah menanyakan kronologis kejadian kepada AM dan juru masak YeyDisebutkan, belum ada pemeriksaan atau tersangka dalam peristiwa tersebut"Kita tunggu dulu hasil laboratoriumYang pasti, kita sudah menginterogasi dua orang,” pungkasnya(dey/ito/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Berbahaya, Kinarum Tak Layak jadi Obyek Wisata


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler