Penelitian yang dilakukan pasca terjadinya bencana air bah, Sabtu (11/9) lalu yang menewaskan 7 warga itu, diketahui beberapa faktor yang membuat obyek wisata alam ini memiliki potensi bahaya yang sangat tinggi
“Hasil penelitian menunjukan tempat wisata tersebut cukup berbahaya jika terus dikunjungi warga
BACA JUGA: Memanas, Sengketa Tapal Batas Pemkot-Pemkab Sorong
Peristiwa air bah sudah sering terjadi, tidak hanya pada insiden yang menwaskan 7 warga saat libur lebaran kemarin, tetapi hampir terjadi tiap tahunTerjadinya air bah tersebut disebabkan karena tingginya disparitas kemiringan antara titik terendah dengan titik tertinggi
BACA JUGA: Massa Serang Kantor Bupati Gowa
Berdasarkan pengukuran BPDAS Barito, titik terendah Sungai Kinarum berada pada 50-60 meter di atas permukaan laut (dpl)BACA JUGA: Kapal Rombongan Nikah Tenggelam
Dengan kondisi tersebut, disimpulkan, Sungai Kinarum masuk kategori curam“Berdasarkan titik tertinggi dan terendah, Kinarum tergolong curam,” ujarnyaSelain itu, imbuh dia, susunan tanah merupakan jenis podsolik merah kuning dengan permukaan atas tanah (topsoil) yang tipisSehingga membuat potensi longsor di tempat tersebut sangat besarHal ini diperparah dengan batuan di lokasi tersebut yang tergolong batu muda.(mr-111/fuz/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Bandang Landa Gunuang Malintang
Redaktur : Tim Redaksi