Berbahaya, Kinarum Tak Layak jadi Obyek Wisata

Rabu, 22 September 2010 – 13:13 WIB
BANJARMASIN- Hasil penelitian Balai Pengelola Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Barito menunjukan, Desa Kinarum, Kecamatan Upau, Kabupaten Tabalong tidak layak dijadikan obyek wisata alam.
 
Penelitian yang dilakukan pasca terjadinya bencana air bah, Sabtu (11/9) lalu yang menewaskan 7 warga itu, diketahui beberapa faktor yang membuat obyek wisata alam ini memiliki potensi bahaya yang sangat tinggi

“Hasil penelitian menunjukan tempat wisata tersebut cukup berbahaya jika terus dikunjungi warga

BACA JUGA: Memanas, Sengketa Tapal Batas Pemkot-Pemkab Sorong

Peristiwa air bah sudah sering terjadi, tidak hanya pada insiden yang menwaskan 7 warga saat libur lebaran kemarin, tetapi hampir terjadi tiap tahun
Beruntung pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada pengunjung yang berada di sekitar sungai saat air bah datang," jelas Kepala Seksi Evaluasi BPDAS Barito, Ramliadi.

Terjadinya air bah tersebut disebabkan karena tingginya disparitas kemiringan antara titik terendah dengan titik tertinggi

BACA JUGA: Massa Serang Kantor Bupati Gowa

Berdasarkan pengukuran BPDAS Barito, titik terendah Sungai Kinarum berada pada 50-60 meter di atas permukaan laut (dpl)
Sedangkan titik tertinggi berada pada angka 862 meter dpl

BACA JUGA: Kapal Rombongan Nikah Tenggelam

Dengan kondisi tersebut, disimpulkan, Sungai Kinarum masuk kategori curam“Berdasarkan titik tertinggi dan terendah, Kinarum tergolong curam,” ujarnya

Selain itu, imbuh dia, susunan tanah merupakan jenis podsolik merah kuning dengan permukaan atas tanah (topsoil) yang tipisSehingga membuat potensi longsor di tempat tersebut sangat besarHal ini diperparah dengan batuan di lokasi tersebut yang tergolong batu muda.(mr-111/fuz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Banjir Bandang Landa Gunuang Malintang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler