MANOKWARI -- Tanah Papua tak pernah "sepi". Keinginan untuk lepas dari NKRI terus terjadiKali ini, ratusan massa West Papua Nation Autority (WPNA), Rabu (22/9) pagi hingga siang menggelar aksi unjuk rasa menuntut kedaulatan (kemerdekaan) bagi Papua Barat
BACA JUGA: Siaga 1, Polsekta di Medan Dijaga Brimob
Hanya saja, rencana mereka untuk menyampaikan aspirasi ke DPRD gagal terlaksana karena tak diizinkan aparat kepolisianLantaran tak mendapat izin itu, aksi hanya berupa orasi mimbar bebas serta ibadah di lapangan Penerangan di Jalan Percetakan Sanggeng
BACA JUGA: Berbahaya, Kinarum Tak Layak jadi Obyek Wisata
Massa terkonsentrasi pada dua lokasi, di gedung DAP (Dewan Adat Papua) di Jalan Pahlawan,Sanggeng dan di kompleks AmbanSebenarnya, polisi juga berupaya untuk mecegah aksi di jalan itu
BACA JUGA: Memanas, Sengketa Tapal Batas Pemkot-Pemkab Sorong
Kepolisian melarang massa menggelar long march untuk menyampaikan aspirasi ke kantor DPRD Provinsi Papua BaratDipihak lain, penanggung jawab kegiatan, Terianus Yoku menjamin aksi ini berjalan damai, hanya penyampaikan aspirasi bahwa permasalahan Papua seperti pelanggaran HAM dan persoalan Pepera telah menjadi agenda sidang PBBSempat terjadi perdebatan antara polisi dengan korlap aksi.Sekitar pukul 10.00 WIT,massa di antarannya Fedinanda Ibo dan tokoh-tokoh lainnya beranjak dari halaman kantor DAPNamun baru berjalan sekitar 150 meter,Kapolres AKBP Bambang Ricky didampingi Wakolres serta puluhan anggota polisi mencoba menghadang massaSekitar 50 meter berjaga-jaga puluhan pasukan Dalmas (pengendali massa) serta mobil water cannon.
Polisi berupaya membubarkan massaLewat pengeras suara, massa sempat diingatkan agar tidak menggelar longmarch demi menjaga keamananDi tengah jalan, depan TMP (Taman Makam Pahlawan) sempat terjadi dialog antara Kapolres dengan penanggung jawab aksi Terianus Yoku dan Ny Ferdinanda Ibo. Di hadapan massa,Kapolres menyatakan,aksi ini belum mengantongi izin.Sedangkan Terianus Yoku menuturkan,aksi ini sebagai bentuk dukungan terhadap perjuangan kedaulatan Papua yang sudah menjadi agenda PBBIa bertanggung jawab atas kegiatan dan menjamin aman
Meski demikian, aksi unjuk rasa ini sempat mengganggu aktifitas di pasar Sanggeng dan pasar WosiPara pedagang memilih menutup kiosnya karena kuatir terjadi hal tak dikehendakiBeberapa toko di juga ikut tutupTermasuk juga,ada sekolah yang memulangkan siswanya lebih awal.
Negosiasi pun terjadiLatas disepakati, aksi hanya dilakukan di lapangan Penerangan di Jalan Percetakan SanggengDengan catatan,hanya digelar ibadah dan mimbar bebas. Namun, massa terus bertambah, lantaran ratusan massa di Amban hendak menggelar longmarch dan bergabung dengan massa yang sudah ada di SanggengNamun,aksi longmarch kembali dihalau aparat kepolisian
Kapolres kembali bernegosiasi dengan koordinator aksiSempat terjadi adu argumenHingga massa ini bersedia difasilitasi,menumpang pada 8 truck yang sudah disiapkanSepanjang perjalanan,massa meneriakkan pekik ‘’Papua MerdekaKapolres dan personel Dalmas ikut mengawal. Akhirnya massa dari Amban berkumpul dengan massa lainnya di lapangan Penerangan di Jalan Percetakan Sanggeng sekitar pukul 12.00 WITPerkumpulnya dua massa ini makin menambah semangat,meski di bawah terik matahari.
Terianus Yoku,selaku penanggung jawab politik Papua Merdeka sekaligus Presiden National Konggres Otoritas Papua Merdeka dihadapan massa menyatakan,persoalan Papua telah masuk ke dalam agenda PBBPada sidang PPB, 22 September,dua perwakilan dari Papua ikut sehingga perlu mendapat dukungan dari segenap komponen rakyat Papua‘’Persoalan ini sedang di pantau dunia internasional.Rakyat Papua menuntut kemerdekaan dan kedaulatan,’’ tegasnyaDalam orasinya Yoku menyinggung pelanggaran HAM yang dilakukan aparat keamananYang terkini,tewasnya, Naftali Kwan pada insiden Manokwari berdarah,15 September laluIa juga menyoroti Pepera yang dinilai cacat.
Kapolres,Bambang Ricky kepada wartawan menyatakan,selama aksi situasi kamtibmas dalam keadaan kondusifJajarannya menghalau massa untuk tidak menggelar longmarch guna menghindari kemungkinan tak diinginkan‘’Kita lakukan langkah-langkah persuasif,dan mereka setuju hanya menggelar orasi dan ibadah,’’ ujarnya.
Untuk mengamankan aksi ini,Polres menurunkan ratusan anggotanya,termasuk personel Dalmas dan mobil water cannonTak terlihat anggota BrimobMereka hanya bersiaga di Mako(lm/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Massa Serang Kantor Bupati Gowa
Redaktur : Tim Redaksi