jpnn.com - PELAN namun pasti, tim evakuasi mulai merambah daerah terdampak Badai Matthew di Haiti, salah satu negara termiskin di dunia.
Selasa (4/10) lalu, usai Matthew berkekuatan Kategori 4 itu menyapu, sedikitnya 300 korban tewas. Namun laporan terbaru pada Sabtu (8/10) ini, sedikitnya 900 orang meninggal dan jumlah ini bisa dipastikan bakal bertambah drastis.
BACA JUGA: Perempuan Super! 56 Jam Renang Nonstop Lewati Dua Negara
Foto: Reuters
BACA JUGA: Matthew Datang, Presiden Obama Umumkan Keadaan Darurat
Reuters melansir, sekitar 300.000 warga kehilangan tempat tinggal. Bantuan makanan masih sangat terbatas. Kolera pun mulai menyerang, menyusul air banjir bercampur limbah.
BACA JUGA: 13 Polisi Perdamaian PBB jadi Korban Badai di Haiti, Anggota Polri?
Foto: Reuters
Pihak berwenang dan tim evakuasi masih belum mendapat gambaran pasti sejauh mana kerusakan yang ditimbulkan Matthew. Jaringan-jaringan komunikasi yang terputus baru mulai diperbaiki.
Foto: Reuters
Daily Mail melaporkan, seorang pejabat PBB meyakini dampak bencana Matthew di Haiti bisa berupa krisis kemanusiaan, yang lebih parah dibanding saat negara yang terletak di Laut Karibia ini diguncang gempa 7 SR pada 2010.
Foto: AP
Saint-Victor Jeune, pejabat Civil Protection di Beaumont mengaku masih belum bisa memberikan detail pasti korban dan kerusakan. Ini disebabkan kesibukan tim yang harus mengevakuasi korban dan kondisi medan nan sulit.
Gereja Saint Anne di Camp Perrin, Les Cayes, Haiti hancur. Foto: AP
Di sisi lain mereka juga belum bisa melakukan komunikasi dengan Port Au Prince, ibu kota Haiti.
"Kontak dengan Port Au Prince belum ada. Kami juga belum berhasil mencapai semua tempat (terdampak Matthew)," katanya. (adk/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Badai Dobrak Negara Termiskin di Dunia, 300 Orang Tewas
Redaktur : Tim Redaksi