91 Kendaraan Hias Ikut Pawai di HJKB Ke-214, Konsepnya Unik

Minggu, 15 September 2024 – 12:18 WIB
Miniatur Masjid Raya Al Jabbar dihadirkan dalam pawai kendaraan hias memperingati Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-214 di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Minggu (15/9/2024). Foto; Nur Fidhiah Shabrina/JPNN.com

jpnn.com, BANDUNG - Sebanyak 91 kendaraan hias ikut dalam pawai dalam rangka Hari Jadi Kota Bandung (HJKB) ke-214.

Kendaraan tersebut pawai dari halaman Gedung Sate di Jalan Diponegoro menyusuri jalan protokol di sepanjang Jalan Aceh - Merdeka, Kota Bandung, Minggu (15/9/2024).

BACA JUGA: Persib Bandung Tanpa David da Silva, PSIS Semarang Tetap Waspada

Pawai kendaraan itu dimulai sejak pukul 08.00 WIB hingga sekitar 11.00 WIB. Kendaraan-kendaraan itu dihias secantik dan semenarik mungkin.

Perwakilan dinas dan kecamatan di Kota Bandung menampilkan kecirikhasan dari masing-masing wilayah.

BACA JUGA: Tiga Kali Imbang, Persib Bandung Bidik Kemenangan Lawan PSIS Semarang

Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung yang mendesain kendaraan yang dihiasi banyak tanaman dan sayur.

Adapun tema yang diusung yakni 'Buruan Sae', program urban farming yang digalakkan dinas tersebut.

BACA JUGA: Respons Masyarakat Bagus, Pemprov Siapkan Pergelaran Hari Jadi Jateng Lebih Besar dan Ikonik

Kemudian, Kecamatan Gedebage yang menampilkan kendaraan hias dengan bentuk Masjid Raya Al Jabbar, sebagai ikon wilayah di Bandung Timur.

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin yang ikut menghadiri pawai kendaraan hias mengapresiasi kegiatan tersebut.

Menurut Bey, pawai kendaraan ini menunjukan kreativitas warga Bandung dalam membuat sebuah perayaan hari jadi.

"Ini menunjukkan Bandung kreatif dan ini langkah acaranya kan panjang. Wali Kota juga ini banyak diskon di mal dan juga acara tidak monoton," kata Bey ditemui di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana.

Bey mengungkapkan, keseruan pawai kendaraan hias di HJKB 2024 bisa adopsi kota kabupaten yang ada di Jawa Barat. Kegiatan seperti ini juga diyakini bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

"Harusnya sih bisa (diadopsi), Jabar ini kan daerah kreatif ya, tapi yang penting adalah kepala daerahnya dan Forkopimda kompak, jadi kekompakan Forkopimdanya," jelasnya.

Bey pun mengingatkan, agar acara seperti ini juga perlu memperhatikan kemacetan di sekitar area.

Sebab, sempat terjadi kemacetan dan kepadatan kendaraan di sekitar Balai Kota Bandung karena pawai.

Polisi pun tidak menutup akses jalan menuju Jalan Merdeka yang menjadi pusat keramaian HJKB ke-214.

"Lalu lintas ini pasti macet, tapi kan yang penting sosialisasi penting itu. Kalau HUT pasti kan di daerahnya, yang penting pengaturan dan yang urgent diberikan prioritas," terangnya.

Sementara itu, Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono menambahkan, ada evaluasi yang akan dibahas setelah kegiatan pawai Hari Jadi Kota Bandung.

Adapun pawai kendaraan hias adalah serangkaian kegiatan HJKB yang sudah dilaksanakan sejak awal pekan ini. Tidak hanya pawai, Pemkot Bandung juga menyediakan great sale atau pesta diskon di seluruh mal di Kota Bandung.

"(Masyarakat) begitu antusias melihat ini, kemudian yang pasti perkembangan buat warga Kota Bandung, dan saya juga menyampaikan dari awal ucapan permohonan maaf karena di beberapa ruas jalan terjadi kemacetan, harus ada rekayasa lalu lintas," ucap Bambang.

"Tetapi ini semuanya menurut saya terbayarkan dengan rasa syukur begitu meriahnya. Ada sebuah harapan besar ini bisa menjadi momentum yang dijadikan daya tarik wisata untuk bukan hanya kota tapi juga nasional," tutupnya. (mcr27/jpnn) 


Redaktur : Dedi Yondra
Reporter : Nur Fidhiah Sabrina

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler