jpnn.com, BANDA ACEH - Pemerintah Aceh mengampanyekan pencegahan penularan penyakit HIV AIDS, sifilis dan hepatitis B dari ibu ke anak melalui deteksi dini penyakit tersebut.
Melalu kampanye itu diharapkan penanganannya dan pencegahan penyakit itu bisa dilakukan sesegera mungkin.
BACA JUGA: Puluhan Kantong Darah PMI Terpapar Penyakit Tertular Berbahaya, 15 Di Antaranya HIV AIDS
"Saat ini capaian ibu hamil yang diperiksa HIV-AIDS, sifilis dan hepatitis B belum mencapai 90 persen," kata Wakil Ketua TP-PKK Aceh Dyah Erti Idawati di Banda Aceh, Rabu
Penyataan itu disampaikan Dyah saat membuka workshop dengan lintas sektor dan lintas program dalam upaya eliminasi penularan HIV, sipilis dan hepatitis B dari ibu ke anak.
BACA JUGA: Seribu Lebih Personel Polri-TNI Jaga Bali, Siap Tembak yang Melawan
Dia menyebutkan kesadaran masyarakat sangat minim untuk memeriksa diri terkait hal itu.
Masyarakat dinilai masih belum bersedia untuk diperiksa HIV-AIDS dan sifilis dikarenakan stigma atau pandangan negatif pada penderita penyakit tersebut.
BACA JUGA: Unggahan Jokowi soal Pancasila Muncul Setelah Dihina Rocky Gerung di ILC
Menurutnya, ibu hamil yang positif HIV AIDS, sifilis atau hepatitis B sangat besar kemungkinan menularkan ke bayi dalam kandungannya.
"Oleh sebab itu dibutuhkan kesadaran kita agar ibu hamil mau memeriksakan dirinya," katanya.
Dia mengatakan tuntutan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat itu harus diiringi dengan ketersediaan fasilitas kesehatan yang terjangkau dan memadai, termasuk layanan pengobatan bagi yang positif terjangkit HIV.
Harapannya agar layanan pengobatan terhadap ibu-ibu hamil dan bayi yang positif HIV bisa terselenggara di 23 kabupaten/kota di Aceh, sehingga masyarakat yang membutuhkan layanan pengobatan HIV dengan mudah dan murah mengakses fasilitas kesehatan tersebut.
Data Dinas Kesehatan Aceh hingga dengan Oktober 2019 tercatat bahwa kasus HIV/AIDS di Aceh mencapai 924 orang, dengan angka kematian mencapai 347 orang.
Dia mengatakan, untuk 2019 saja ditemukan penderita HIV AIDS sebanyak 88 orang, dan delapan orang di antaranya adalah ibu hamil.
Sementara itu ibu hamil yang menderita sifilis pada tahun yang sama berjumlah 292 orang dari 33.789 ibu hamil yang diperiksa.
"Sedangkan untuk pemeriksaan hepatitis B terhadap 82.172 ibu hamil di seluruh Aceh ditemukan 861 yang reaktif atau positif hepatitis B," katanya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia