jpnn.com, PALEMBANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang mencatat sebanyak 9.948 warga di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu terserang penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Palembang Yudhi Setiawan menjelaskan bahwa jumlah yang terserang penyakit ISPA melonjak drastis sejak pekan pertama September.
BACA JUGA: Ketum AMS Noery Ispandji Meninggal Dunia, Iwan Bule: Warga Jabar Sangat Kehilangan
"Jumlah ini meningkat cukup signifikan jika dibandingkan pekan pertama September yang hanya berjumlah 4.250 orang," jelas Yudhi, Rabu (20/9).
Menurut Yudhi, melonjaknya kasus ISPA dampak dari kualitas udara tidak sehat akibat kebakaran lahan dan hutan yang terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan sejak bebarapa pekan terakhir.
BACA JUGA: Polusi Udara Jakarta Masih Buruk, Karina Nadila Cemas Anaknya Kena Ispa
"Kualitas udara buruk, sehingga kasus ISPA melonjak," ungkap Yudhi.
Kata Yudhi, mayoritas ISPA menyerang usia satu sampai lima tahun.
BACA JUGA: Waspada Polusi Udara, Puluhan Ribu Warga Kota Bekasi Terserang ISPA Sepanjang 2023
"Usia di bawah lima tahun dengan gejala batuk, kesulitan bernafas, dan demam," kata Yudhi.
Jika ISPA menyerang bayi dan balita lanjut Yudhi, dikhawatirkan memicu pneumonia.
"Karena 23 persen kematian pada kelompok usia ini diakibatkan oleh ISPA disertai pneumonia yang dipicu asap kebakaran," terang Yudhi.
Lebih lanjut Yudhi mengatakan bahwa Dinkes Palembang saat ini tengah melakukan koordinasi bersama Pemkot Palembang dan Dinas Pendidikan untuk mengusulkan pengunduran jam sekolah.
"Karena asap ini pagi hari sangat tebal, kami juga mengimbau masyarakat agar menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan," tutup Yudhi. (mcr35/jpnn)
Redaktur : M. Adil Syarif
Reporter : Cuci Hati