jpnn.com - NEW YORK - Presiden Palestina, Mahmoud Abbas mengecam tindakan Israel menyabotase upaya Amerika Serikat (AS) untuk melakukan negosiasi damai, serta memperingatkan operasi militer rezim Zionis di Masjid Al-Aqsa dapat memicu perang agama.
Ketika berbicara pada Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) kemarin, Abbas mengatakan, Otoritas Palestina (PA) menganggap pihaknya tidak lagi terikat perjanjian dengan Israel yang ditandatangani pada pertengahan 1990-an.
BACA JUGA: Betapa Menderitanya Seekor Macan Tutul yang Terjebak di Pot Air
Abbas juga mengulangi pendirian PA bahwa perjanjian tersebut tidak akan berlaku selama rezim Zionis mendukung pembangunan pemukiman Yahudi di Tepi Barat dan menolak membebaskan tahanan Palestina.
"Anda semua sadar tentang tindakan Israel mengganggu upaya damai yang digerakkan oleh Presiden AS, Barack Obama sejak beberapa tahun lalu.
BACA JUGA: VIDEO LUAR BIASA... Bocah Ini Meluncur Mundur Dibawah 53 Mobil, Pecah Rekor Dunia
"Paling terbaru, usaha yang dilaksanakan oleh Sekretaris Negara AS, John Kerry untuk mencari solusi damai turut terpengaruh akibat tindakan Israel," kata dia.
Abbas memuji usaha Prancis menghidupkan kembali pembicaraan damai yang tertunda sejak tahun lalu dan ia mendesak pembentukan pemerintah persatuan di Palestina untuk menyatukan kelompok-kelompok politik Palestina.
BACA JUGA: Beginilah Cara Karyawan di Tiongkok Mengendalikan Tekanan Kerja
"Kami bertekad untuk mempertahankan persatuan rakyat dan kedaulatan negara Palestina.
"Kami akan membentuk pemerintah persatuan yang bekerja berdasarkan program Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) dan mengadakan pemilihan Presiden serta DPR," katanya.
Dalam perkembangan sama, seorang pejabat pemerintahan AS yang enggan disebutkan namanya mengatakan, Abbas mengulangi komitmennya untuk mencari solusi ke arah pembentukan dua negara, secara objektif diatur oleh Washington.
"Kami akan mencari jalan untuk mengakhiri perseteruan antara pemerintah Palestina dan Israel melalui tindakan dan kebijakan yang terikat pada solusi ke arah pembentukan dua negara," kata pejabat tersebut. (reuters/ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pengadilan Akhirnya Vonis Mati Lima Tersangka Bom Mumbai
Redaktur : Tim Redaksi