MEDAN -- Mantan Walikota Medan, Abdillah, resmi mendapatkan pembebasan bersyarat pada 1 Juni 2010Kemarin, dia pulang ke Medan, setelah keluar dari LP Sukamiskin, Bandung
BACA JUGA: Di Batam, PT PGN Ancam PLN
Begitu tiba di bandara Polonia, Medan, ribuan warga menyambut pria yang sejak Januari 2008 ditahan KPK dalam kasus korupsi pengadaan mobil pemadam kebakaran dan APBD itu.Tepat pukul 13.05 WIB, Abdillah dan rombongan pun mendarat di Bandara Polonia
BACA JUGA: KPU Manokwari Haruskan Kandidat Tes Narkoba
Ada yang memakai seragam ormas, OKP, tapi tak sedikit pula masyarakat biasa yang ingin menyaksikan mantan Wali Kota Medan itu dari dekatSejatinya dari bandara, Abdillah akan langsung ke Masjid As-Sholihin, Jalan Brigjen Katamso, sekalian berziarah ke makam ayahandanya, Saiyed Muhammad Bin Saiyed Ali Al Mahdali, di perkuburan warga Arab Kota Medan yang berada di belakang masjid tersebut
BACA JUGA: Pulang, Terpidana Korupsi Disambut Ribuan Warga
Namun karena antusiasme warga yang begitu luar biasa, Abdillah tertahan hingga setengah jam lebih.Hal itu membuat Abdillah pun terharuTak henti dia memeluk, cipika-cipiki, dan mengucapkan salam kepada siapa saja yang menyambutnyaMasih banyak warga Kota Medan yang sekadar bersalaman dengannya, namun kondisi tak memungkinkan karena jumlah warga yang hadir mencapai angka ribuan.
Didampingi calon Wakil Wali Kota Medan, T Dzulmi Eldin, Ketua Golkar Medan, Syaf Lubis, Ketua Pendawa Sumut, Ruslan, Ketua Jam’iyatul Washliyah Kota Medan, Yulizar Parlagutan Lubis, Abdillah kemudian masuk ke dalam mobil Toyota Alphard warna hitam BK 978 JHDi dalam mobil telah menunggu isterinya, Hj Nanan Abdillah, ibundanya, Hj Rugaiyah dan sejumlah keluarganya yang lain.
Dari dalam mobil Abdillah terus melambaikan tangan, ribuan warga yang menyambutnya pun riuh”Abdillah bapak pembangunan, Abdillah bapak pembaharuan Kota Medan,” tak henti-henti diteriakkan wargaBahkan tepat di pintu keluar bandara, puluhan anak-anak memajang spanduk besar warna kuning bertuliskan: ”Selamat Datang Drs H Abdillah Ak MBA, orang tua kami, ayah kamiTokoh pembangunan Kota MedanNamamu, jasamu, masih ada di dalam hati kami”.
Begitu keluar dari gerbang keluar bandara Polonia, ribuan warga dengan bersepeda motor langsung mengiringi melintasi Jalan Imam Bonjol, Jalan Ir H Juanda dan Brigjen Katamso, tepatnya di Masjid As SholihinBegitu turun, tangis ibu-ibu yang menyambutnya pun pecahSalaman, pelukan dan cipika-cipiki pun berlanjut”Sabar ya, pak,” ujar puluhan ibu-ibuBahkan seorang nenek yang terlihat sangat renta, dengan bersusah payah dan tergopoh-gopoh berusaha menggapai AbdillahDengan penuh senyum dia memeluk nenek rentah tersebutTak jelas apa yang dibicarakan, tapi yang jelas nenek renta itu tak henti menyeka air mata.
Abdillah kemudian salat Dzuhur berjamaah di masjid tersebut dengan imam, Ustad Amhar NasutionUsai salat Abdillah dan rombongan segera beranjak ke belakang masjid untuk berziarah ke makam ayahandanyaTapi langkahnya sekali lagi terhenti, warga Medan Maimun berbaris memanjang, kanan-kiri di gang menuju makam orang tuanyaSalaman, pelukan, cipika-cipiki pun terjadi lagi.
Akhirnya Abdillah didampingi T Dzulmi Eldin, Ustad Amhar Nasution dan beberapa kerabatnya tiba di makam untuk berziarahUsai berziarah hendak kembali ke mobil, Abdillah kembali disambut wargaSekali lagi, salaman, pelukan dan cipika-cipiki pun terjadiWartawan koran ini yang saat itu berada di dekatnya langsung ditariknyaPeluk dan cipika-cipiki pun terjadi lagiUsai berziarah, Abdillah dan rombongan dengan iringan ribuan warga Kota Medan menuju Masjid Raya untuk bertemu warga Kota Medan lainnya, lalu pulang ke rumahnya di Jalan Perak No 4, Medan Area(her/ril/rud/sam/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bupati Setuju Mimika Dimekarkan
Redaktur : Tim Redaksi