Abu Soputan Tutupi Lima Kecamatan

Abu Setebal 1 Cm

Rabu, 08 Oktober 2008 – 12:27 WIB
KUMELEMBUY - Semburan debu Gunung Soputan dirasakan lima kecamatan di wilayah Minahasa Selatan (Minsela), Sulawesi UtaraLima kecamatan itu adalah Kecamatan Kumelembuay, Motoling, Motoling Barat dan Motoling Timur, serta sebagian Kecamatan Tompasobaru

BACA JUGA: Jalur Sumbar-Riau Lumpuh Total



Manado Post (Jawa Pos Group) di lapangan, Selasa (7/10) melihat, ketebalan debu di lima kecamatan itu mencapai 1 cm
Tumpukan debu tersebut mengakibatkan aktivitas warga terganggu

BACA JUGA: Bolos, 87 PNS Dipotong Gaji

Area pertanian di lima kecamatan tersebut juga terancam rusak
Ini disebabkan debu Gunung Soputan yang menempel di tanaman mengandung belerang yang dapat mematikan tanaman dalam jangka waktu satu-dua hari bila tidak segera disiram

BACA JUGA: Dinas Pemakaman Caplok Tanah Warga

Beberapa jenis tanaman yang menjadi gantungan hidup masyarakat setempat, seperti kelapa, pala, vanili, dan cengkih, terancam gagal panen"Kami sangat butuh bibit tanaman baru bila kelak tanaman kami mati," ujar Alo Kawengian, seorang petani asal Motoling Timur

Meskipun sempat aktif, status Gunung Soputan tetap pada level III atau siagaKondisi terakhir tadi malam, aktivitas gempa Soputan mulai turunPemantauan tremor menunjukkan penurunan daripada sehari sebelumnya.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono di Bandung menyatakan, data pukul 12.00-18.00 WITA pada Senin (6/10), terjadi 4 kali gempa letusan, 1 kali gempa vulkanik dalam, 5 kali gempa embusan asap, dan tremor masih terekamAktivitas Soputan juga pernah meninggi berdasar pengamatan pada pukul 00.00 WITA- 06.00 WITA pada Selasa kemarin (7/10)Saat itu, terjadi tujuh kali gempa guguranTremornya terus-menerus dengan amplitudo 40 milimeterSecara visual, asap putih terlihat setinggi 1.000 meter dan sinar api setinggi 150 meter dari puncak gunung"Suara gemuruh juga terdengar sedang hingga kuat dengan arah luncuran lava ke barat dan barat daya sejauh 1 kilometer," katanyaAkan tetapi, aktivitas itu mulai turun saat pengamatan pada pukul 06.00 Wita-12.00 Wita

Surono mengatakan, ancaman bahaya letusan gunung api Soputan bagi penduduk memang relatif kecilNamun, karena permukiman dan aktivitas penduduk terdekat berjarak 8 km dari puncak, PVMBG masih merekomendasikan masyarakat tidak beraktivitas dalam radius sekitar 6 km dari puncak SoputanHal itu dilakukan untuk menghindari ancaman guguran lava dan awan panas guguran.

Namun, masyarakat yang bermukim di luar radius 6 km dari puncak Soputan tidak perlu diungsikanPada letusan 6 Juni 2008, tercatat luncuran awan panasnya mencapai jarak 6,5 km dari puncak.

"Kami juga melarang melakukan pendakian ke puncak dan tidak melakukan aktivitas pada dan sekitar tempat berkemahTerutama di lereng timur laut berjarak 3-4 km dari puncak Soputan," ujarnya(ylo/jpnn/kim)

BACA ARTIKEL LAINNYA... DKI Terapkan 10 Isu Strategis


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler