Abu Sudah Rusak Tanaman

Bagi Masker Massal

Rabu, 01 Desember 2010 – 07:26 WIB
Masker gratis dari Dinas Ksehatan Kabupaten Probolinggo dipakai siswa SD Ngadisari 2 kecamatan Sukapura disaat belajar akan dimulai. Akibat arah angin mendadak berubah ke arah Timur Laut, siswa yang sehari-hari bersekolah tak menduga terjadinya hujan abu vulkanik dari kawah Bromo. Foto: Guslan Gumilang/Jawa Pos

PROBOLINGGO -- Pasca hujan abu vulkanik sampai ke sejumlah desa di Kecamatan Sukapura, Dinas Kesehatan setempat langsung membagikan masker kepada seluruh masyarakatSebab di khawatirkan abu yang terhirup bisa membuat sakit mata, ISPA bahkan paru-paru

BACA JUGA: Intensitas Erupsi Menurun, Hujan Abu

Total ada 7.500 masker yang dibagikan Dinkes kepada warga
Terutama masyarakat yang berada di ring I yaitu Desa Cemorolawang, Desa Ngadisari, Desa Wonotoro, Desa Seruni dan ring II di Desa Sapih, Kecamatan Lumbang

BACA JUGA: Abu Mulai Mengarah ke Probolinggo-Pasuruan

Pagi kemarin, bagi-bagi masker dilaksanakan mulai pagi hari ke pemukiman dan sekolah.

Jika beberapa hari sebelumnya jarang masyarakat memakai masker, berbeda dengan kemarin
Di setiap ruas jalan banyak didapati warga yang bersedia memakai masker pemberian petugas kesehatan

BACA JUGA: 11 Ribu Pelamar CPNS Gugur

"Untuk meminimalisir dampak hujan abu yang terjadi hari ini (kemarin) ya harus menggunakan maskerKarena abu vulkaniknya sudah mengarah ke CemorolawangAkibat menghirup abu bisa-bisa kena sakit mata, ISPA (infeksi saluran pernafasan akut) dan paru-paru kronis," ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Probolinggo dr Endang Astuti

Dokter Endang juga menginformasikan Dinas Kesehatan sudah membuka empat posko kesehatan tanggap bencana Gunung BromoPosko kesehatan itu bakal terus dibuka sampai 10 Desember mendatangLokasi posko di Desa Cemorolawang, Pustu Ngadisari, RS Lapangan di Sukapura, Puskesmas Sukapura dan Sapih, Lumbang

Dinkes setempat juga membagikan masker kepada anak-anak sekolah, seperti di SD Ngadisari 2Sebanyak 65 siswa mengenakan masker saat jam belajar mengajar berlangsung di sekolah yang terletak di Desa Cemorolawang tersebut

Sekitar pukul 06.30 petugas datang untuk membagikan dan menghimbau kepada para murid itu agar memakai masker"Disuruh pakai sama petugas yang datang ke sekolahKatanya biar tidak sakit," tutur Ratnasari, siswa kelas 5 SD Ngadisari 2

Petugas juga memperagakan cara memakai masker kepada para murid"Sejak sore kemarin (29/11) memang ada hujan abu tapi masih tipisTadi pagi (kemarin) semakin banyak dan asapnya gelapJadi, supaya kondisi anak-anak tidak terganggu disarankan memakai masker," kata Kepala SD Ngadisari 2 Ernawati

Akibat hujan abu, sejumlah tanaman di belakang sekolah SD Ngadisari 2 juga rusakPadahal sehari sebelumnya masih subur dan hijau"Tanaman benguk (kacang koro) ini rusak kena hujan abu BromoBeda dengan kentang dan bawang masih kuat kena abu," imbuh Ernawati kepada Radar Bromo (grup JPNN).

Karena hujan abu itu kemarin sore Bupati Hasan Aminuddin bergerak naik lagi ke Gunung BromoKepada Radar Bromo, Bupati Hasan menegaskan bakal menggelar pengobatan masal dan membagikan 2.000 susu kaleng untuk tiga desa"Saya datang sebagaimana kejadian tadi (Senin) malam yang aktifitas Bromo berubah tiba-tibaAsap menghitam dan melewati batas awas 3 km, bahkan sampai ke 10 km di Desa SapikerepDari situ saya datang ke sini lihat secara langsung," ungkap Bupati Hasan saat ditemui di Hotel Cemoro Indah

Hasan menyatakan, kedatangannya langsung ke Bromo supaya bisa setiap saat ditanya oleh pemerintah yang atas yaitu gubernur dan presiden"Biar lebih akuratWalaupun sering tidak sesuai di lapangan apa yang saya laporkan," guraunya

Akibat asap hitam yang dibarengi dengan hujan abu, Pemkab Probolinggo akan mengambil tindakan yang yaitu memberikan pengobatan gratis kepada masyarakatKegiatan itu untuk mengecek kesehatan warga ketika terjadi hujan abuPengobatan gratis dilaksanakan Kamis (2/12) di pendapa agung untuk 2.000 orang"Apa pun itu yang harus saya lakukan khususnya tindakan medis agar tidak menganggu kesehatan masyarakat supaya mereka masih bisa beraktifitasCamat, kepala desa yang berada di Desa Ngadisari, Wonotoro dan Jetak ada pemilik kuda dan jeep saya beri perhatian khusus," jelas Hasan yang waktu itu didampingi Kapolres Probolinggo AKBP Zulfikar dan Dandim 0820 Probolinggo Letkol Inf Heri S.

Semua dokter bakal dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan kepada masyarakatPengobatan ini dirasa penting karena termasuk antisipasi kondisi masyarakat akibat awan hitamUntuk sementara waktu, langkah awal Dinas Kesehatan setempat sudah diberi masker"Pengobatan masal, besok juga ada pemberian susu kaleng untuk menjaga ketahanan tubuh masyarakat dan menambah gizi," terang dia

Bupati Hasan juga menghimbau agar masyarakat tetap tenang dan tetap pada keyakinan masyarakat"Saya berharap kondisi Bromo bisa kembali seperti sedia kalaPatuhi semua keputusan pemerintah," ucapnya

Terkait anggaran untuk bencana Bromo, Bupati Hasan menegaskan kalau yang disediakan oleh pemerintah tidak terbatasPasalnya, anggaran APBD Pemkab Probolinggo masih cukup"Kalau kurang tinggal minta ke provinsi lalu ke pusatBPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kabupaten Probolinggo siap memback up," tutur Hasan lagi(fa/yud)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Belum Stabil, Bromo Terbuka untuk Wisatawan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler