TAKENGON – Aceh Tengah dipastikan akan menjadi salah satu Lumbung gula pasir di IndonesiaKomitmen pendirian pabrik gula pasir ini terwujud setelah dilakukannya penekenan Memorandum of Understanding (MoU) atau Nota Kesepahaman antara Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah dengan Negara Vietnam.
MoU yang diteken Bupati, Ir
BACA JUGA: Dewan Desak Polisi Ungkap Penembak di Areal Freeport
HBACA JUGA: 2012, NTB Kirim TKW ke Malaysia
Pabrik gula yang pembangunannya dipusatkan di Belang Mancung Kecamatan Ketol Aceh Tengah, sebelumnya semenjak bulan Februari yang lalu perusahaan yang berkantor Pusat di Ho Chi Minh City, Vietnam tersebut, telah melakukan riset atau penelitian serta survey untuk memastikan kecocokan lahan yang akan dibangun
Nanda Kumar pada awal Juni yang lalu sempat meninjau Lahan Tebu Rakyat di lokasi pabrik yang akan dibangun
BACA JUGA: Perundingan Freeport-SPSI Kembali Deadlock
Nanda Kumar, yang saat itu didampingi Direktur Utama PDPembangunan Tanoh Gayo Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aceh Tengah, Hasanuddin, SP, dan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Industri dan ESD Aceh Tengah, Munzir, SE,MM, melihat dari dekat area tebu di Belang Mancung, cukup terkesan dengan pertumbuhan komoditi di kawasan tersebut."Saya belum pernah melihat pertumbuhan tebu yang sangat subur seperti yang ada di Aceh Tengah ini," puji NandaKarena, kata keturunan India itu, di areal itu memiliki varietas lokal dengan diameter cukup besar dan ruas yang cukup banyak serta kadar gula yang sangat bagus.
Bupati Nasaruddin kembali menegaskan, Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah sejak awal telah terbuka terhadap hadirnya pabrik gula tersebutKarena kata Pak Nas, sapaan akrab Nasaruddin, bisa membuka peluang kerja baru bagi rakyat Aceh Tengah“Dengan didirikannya pabrik gula ini, kesejahteraan rakyat akan semakin meningkat, dan kemiskinan sedikit demi sedikit bisa dientaskan,” kata Pak Nas.
Direktur Utama PDPembangunan Tanoh Gayo Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Aceh Tengah, Hasanuddin, SP, usai penandatanganan MoU tersebut kepada Rakyat Aceh (Grup JPNN) mengatakan kerja sama yang terjalin antara Pembkab Aceh Tengah dengan NIVL Join Stock Company Vietnam telah digarap sejak tujuh bulan yang lalu., “Perusahaan NIVL Join Stock Company Vietnam ini sejak bulan Februari yang lalu telah Delapan kali bolak balik mengunjungi Takengon, untuk melakukan penelitian dan survey lahan pembangunan pabrik ini,” kata Hasanuddin.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Industri dan ESD Aceh Tengah, Munzir, SE, MM, mengatakan pembangunan pabrik tersebut akan dilakukan secara bertahap“Kita telah menyiapkan lahan tebu seluas 10.000 hektar dan bila diperlukan akan dapat diperluas lagi dengan memakai lahan yang telah petani setempat garap di sekitar Belang Mancung,” tukas Munzir.
Pada acara penekenan MoU yang cukup singkat tersebut, turut di hadiri Wakil Bupati Aceh Tengah, DrsHDjauhar Ali, Kapolres Aceh Tengah, AKBP Edwin Rachmat Adikusumo, Wakil Ketua DPRK Aceh Tengah, Nazar, Sekda Aceh Tengah, DrsHKhairul Asmara, Camat Ketol, DrsMSaleh, dan sejumlah pejabat teras Aceh Tengah serta anggota DPRK setempat.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, Pak Nas juga sempat mengadakan pertemuan pada awal April yang lalu di Vietnam dengan Nanda Kumar dan General Manager NIVL Join Stock Company, Mohan Kumar, tentang rencana pembangunan “Lumbung Gula” iniPada pertemuan yang difasilitasi NIVL Join Stock Company tersebut, Pak Nas didampingi salah seorang anggota DPRK setempat, Saib Nosarios, Munzir, dan Hasanuddin serta Kabag Humas, DrsWindi Darsa, MM, ke Ho Chi Minh City, Vietnam(mag-35)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dua Eskavator Malaysia Ditangkap
Redaktur : Tim Redaksi