"Kami mengembangkan early warning system terhadap injury-nya (ACFTA,red)
BACA JUGA: Tujuh Daerah Jadi Kawasan Investasi
Kalau barang dari China sampai sekarang belum ada lonjakan impor," kata Anggito.Kalaupun nantinya terjadi lonjakan impor, Anggito mengatakan BKF akan melihat dulu penyebab lonjakan menggunakan jenis tarif seperti apa
BACA JUGA: Target Pertumbuhan Ekonomi Tak Direvisi
Karena banyak juga yang dari China menggunakan tarif MFN karena selisihnya tidak terlalu besar dan administrasinya lebih sederhana menggunakan MFN," kata Anggito Abimayu kepada wartawan di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (18/2)Dengan kondisi ini kata Anggito, BKF akan mempelajari dampaknya bukan hanya terhadap lonjakan impor tapi juga terhadap peringatan bagi barang dalam negeri.
"Nanti kita akan develop sistem-nya seperti apa
BACA JUGA: BSN Terapkan Fast Track
Di samping juga langkah-langkah memperkuat standar industri dan juga instrumen-instrumen perdagangan lain yang bisa kita mafaatkan untuk melindungi industri nasional," jelas Anggito.(afz/jpnn)BACA ARTIKEL LAINNYA... RUU OJK dan JPSK Segera Diajukan
Redaktur : Tim Redaksi