Ada 140 Titik Jalur Kereta Api tanpa Palang Pintu

Minggu, 08 April 2018 – 18:28 WIB
Jalur kereta tanpa palang pintu ditutup. Foto: JPG/Pojokpintu

jpnn.com, SIDOARJO - Jalur kereta api tanpa palang pintu di wilayah Sidoarjo, Jatim selama ini kerap memakan korban.

Bahkan, beberapa nyawa melayang. Untuk mengurangi potensi kecelakaan di titik-titik tersebut, tahun ini Pemkab Sidoarjo bakal memasang tujuh palang pintu KA.

BACA JUGA: Xenia Terseret Kereta Api 10 Meter

Palang pintu tambahan tersebut, antara lain, berada di Desa Kalijaten, Kecamatan Taman; Desa Kemasan, Kecamatan Krian; Desa Sumorame, Desa Gelam, Candi; serta Durungbedug, Kecamatan Candi.

"Di Sidoarjo masih banyak lintasan kereta api yang belum berpalang pintu. Ada 140," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemkab Sidoarjo M. Bahrul Amig.

BACA JUGA: Jalur KA Cirebon Sudah Bisa Dilalui

Mayoritas jalur kereta api tanpa palang pintu berada di Krian dan Balongbendo. Jumlah lintasannya makin bertambah lantaran perkembangan kota.

Awalnya kawasan-kawasan itu berupa area persawahan. Setelah alih fungsi menjadi permukiman, titik-titik lintasan pun muncul.

BACA JUGA: Jalur Kereta Api di Kalbar Menunggu Investor

"Setiap tahun semakin banyak," ujarnya.

Sesuai dengan regulasi, lintasan KA tersebut harus berpalang pintu.

Fungsinya, menjaga keamanan dan kenyamanan pengendara ketika kereta melintas.

Nah, tugas itu menjadi tanggung jawab pemkab. Sedangkan pihak PT KAI hanya memasang palang pintu di jalan-jalan nasional.

Menurut Amig, pemkab sebetulnya berupaya untuk dapat memasang palang pintu di seluruh titik.

Sayang, anggaran terbatas. Karena itu, pemasangan dilakukan bertahap.

"Nah, tahun ini baru tujuh yang dipasang. Pada PAK (perubahan anggaran keuangan) nanti kami usulkan lagi," paparnya.

Kasi Pengembangan Sarpras Dishub Rizal Asnan menambahkan, pemilihan tujuh lokasi itu berdasar hasil survei. Salah satu pertimbangannya, banyak terjadi kecelakaan KA di titik bersangkutan.

Sesuai standar, biaya untuk memasang satu palang pintu mencapai Rp 2 miliar. Dana itu tidak bisa dicukupi dishub. Sebab, terlampau besar.

Agar program berjalan, pihaknya pun melihat sejumlah palang pintu di daerah lain.

Yakni, di Bojonegoro. Satu palang pintu seharga Rp 240 juta. Total anggaran untuk tujuh palang pintu itu berkisar Rp 1 miliar.

Saat ini masih dalam proses lelang. Bulan ini lelang sudah tuntas. "Segera kami pasang," ujarnya. (aph/c10/hud/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jalur Selatan Melalui Ciledug Sudah Bisa Beroperasi


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler