Ada 28.916 Permintaan PMI dari 11 Negara

Selasa, 30 Oktober 2018 – 14:06 WIB
Suasana di TEI 2018. Foto: BNP2TKI

jpnn.com, JAKARTA - Sebanyak 28.916 permintaan pekerja migran Indonesia (PMI) dari luar negeri pada penutupan Trade Expo Indonesia (TEI) 2018.

Direktur Promosi BNP2TKI Dwi Anto mengatakan, total perkiraan remitansi yang bias diperoleh dari keikutsertaan BNP2TKI dalam TEI 2018 mencapai sebesar USD 1,3 miliar.

BACA JUGA: BNP2TKI Target Latih 5.000 CPMI dalam Upgrading Skill 2019

Total perkiraan remitansi tersebut diperoleh berdasarkan permintaan job indication (JI) dari negara-negara seperti Rusia, Kuwait, Malaysia, Afghanistan, Palau, Polandia, Fiji, Timor Leste, Brunei Darussalam, Jepang, dan Papua New Gunea.

Sejumlah negera tersebut membutuhkan pekerja migran Indonesia untuk sektor fishery, retail, plantation, health, finance, automotive, construction, hospitality, oil and gas, transportation, IT, dan lainnya.

BACA JUGA: Transaksi Remitansi PMI di TEI 2018 Capai USD 1,3 Miliar

“Perolehan JI dalam keikutsertaan BNP2TKI dalam TEI ke-33 ini harus ditindaklanjuti oleh perusahaan penempatan pekerja migran Indonesia (P3PMI). BNP2TKI akan mengawal agar JI yang diperoleh pada event TEI ini bisa dikonkretkan menjadi job order (JO) dan penempatan  PMI ke luar negeri,” ungkap Dwi Anto di sela-sela penutupan TEI, Minggu (28/10).

Dia menambahkan, untuk tahun ini permintaan pada sector manufaktur lebih besar.

BACA JUGA: 1.518 Peserta Seleksi CPNS Berebut Masuk BNP2TKI

Salah satunya adalah permintaan tenaga pekerja las (welder) yang datang dari Polandia yang membutuhkan sebanyak 20.000 PMI.

Selain itu, Polandia juga memerlukan pekerja untuk mengisi sektor mining oil and gas sebanyak 1.000 orang.

“Dengan skema yang saat ini memungkinkan, yakni private to private (P to P) diharapkan dalam waktu dekat penempatan PMI ke negara tersebut dapat terlaksana. BNP2TKI terus mendorong dan berupaya memfasilitasi P3MI agar setelah mendapatkan data agar bisa langsung menindaklanjuti job indication tersebut,” jelasnya.

Dwi menambahkan, pada 2018 ini setidaknya sudah ada 72 orang berangkat untuk sector manufaktur pabrik ke Polandia.

“Dibutuhkan keaktifan juga dari perusahaan mitra yang ada di Polandia untuk terus berkordinasi dengan pihak KBRI di Polandia, Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) dan P3MI yang ada di Indonesia,” ungkapnya. (adv/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Penjelasan Takmir Masjid Luar Batang soal Nusron Diadang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
BNP2TKI  

Terpopuler