jpnn.com - SURABAYA - Pemkot Surabaya benar-benar serius dalam menertibkan administrasi kependudukan. Kebijakan paling baru adalah melarang bank menerima KTP ganda. Kendati KTP itu asli, bank harus menolaknya.
Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Surabaya Suharto Wardoyo menuturkan, bank harus menolak KTP ganda. Hal itu bertujuan untuk mengantisipasi penyalahgunaan. ''Semua kegiatan perbankan tidak boleh memakai KTP ganda,'' paparnya.
BACA JUGA: Lokasi Bentrok PP-IPK Masih Mencekam
Ada berbagai potensi kejahatan yang bisa dilakukan jika bank menerima KTP ganda. Di antaranya, untuk tindakan pencucian uang, seperti uang hasil kejahatan. Kalau untuk pengajuan kredit, pemilik KTP bisa kabur karena menganggap masih ada identitas yang lainnya. ''Yang rugi tentu bank sendiri,'' tuturnya.
Saat ini untuk mengecek KTP palsu atau ganda, bank bisa mengirimkan surat ke dispendukcapil. Cara yang lebih mudah melalui pesan singkat yang sudah disosialisasikan selama ini. ''Bisa langsung cek, KTP ganda atau tidak,'' terangnya.
BACA JUGA: PKB Bawa Ahmad Dhani dan Al Kampanye di Medan
Untuk menyebarluaskan kebiÂjakan tersebut, dispendukcapil akan mengadakan pertemuan dengan semua bank di Surabaya. Pertemuan itu juga melibatkan 31 kecamatan, Polrestabes Surabaya, dan 31 polsek se-Surabaya pada Kamis (27/3).
"Kami pertemukan antara pihak bank dan kepolisian. Sehingga, bisa dibahas tindakannya nanti seperti apa. Karena memiliki KTP ganda itu melanggar undang-undang,'' tegasnya.
BACA JUGA: Potongan Ayat Al-quran Ditemukan Dalam Kotak Suara
Kalau tidak ada koordinasi, pemilik KTP ganda tidak jera. Kalau ada proses hukum, tentu juga bisa terkuak tujuannya membuat KTP ganda. ''Ini akan berguna,'' jelasnya.
Apalagi memang ada indikasi bahwa para pemilik KTP ganda itu secara sengaja membuat KTP lebih dari satu. Dia mengatakan, ada berbagai modus yang dilakukan. Ada yang memanipulasi data tanggal lahir, nama orang tua, hingga nama pemilik KTP. "Ini yang menunjukkan kalau ada kesengajaan,'' tutur mantan Kabag Hukum tersebut.
Dia mengatakan, saat ini diketahui ada sekitar 400 ribu KTP ganda di Surabaya. Jumlah tersebut terhitung sangat besar. "Kemendagri sedang membersihkan KTP ganda ini. Kalau tidak dibersihkan, bisa mengacaukan administrasi kependudukan,'' ujarnya.
Kalau KTP ganda itu terjadi karena kesalahan administrasi atau ketidaksengajaan, pemiliknya akan diminta memilih mau menjadi penduduk Surabaya atau kota lain. "Ini solusinya, apalagi KTP masih berlaku sampai akhir 2014,'' ujar lelaki yang akrab dipanggil Anang itu.
Selain itu, dalam pertemuan antara dispendukcapil dan sejumlah lembaga tersebut, pihaknya mengundang rumah sakit dan panti asuhan. Tujuannya menyosialisasikan akta pengakuan anak. "Kami ingin memudahkan untuk bisa mendapatkan akta pengakuan itu,'' paparnya. (idr/c6/ib)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Berduaan Bareng Cewek di Cafe, PNS Terjaring Razia
Redaktur : Tim Redaksi