Ada 7.909 Orang Asing Tinggal di Jatim, Terbanyak dari Tiongkok

Minggu, 24 Oktober 2021 – 17:00 WIB
Petugas saat mendata orang asing di Jawa Timur. Foto: dokumentasi Kanwil Kemenkumham Jatim

jpnn.com, SURABAYA - Kanwil Kemenkumham Jawa Timur mencatat hingga September 2021 ada 7.909 orang asing yang tinggal di provinsi itu dan terbanyak berasal dari Tiongkok.

Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Krismono memerinci orang asing yang tinggal di Jatim berasal dari 123 negara berbeda.

BACA JUGA: 3 Kasus Penembakan oleh Oknum Polisi yang Bikin Heboh, Nomor 1 Mengerikan

Namun, yang terbanyak berasal dari Tiongkok (1.409), Malaysia (831), dan Korea Selatan (534).

"Keberadaanya paling banyak di Malang dan Surabaya," ujar Krismono tertulis, Minggu (24/10).

BACA JUGA: Berdebat dengan Anak Buahnya, Gus Yaqut Sebut Kemenag Hadiah untuk NU

Ribuan WNA itu datang dengan berbagai izin. Ada yang menggunakan izin tinggal kunjungan (TIK), izin tinggal terbatas (ITAS), dan izin tinggal tetap (ITAP).

Mayoritas keberadaan orang asing Malang lantaran daerah itu menjadi rujukan pelajar luar negeri, sedangkan Surabaya dikunjungi pebisnis asing.

BACA JUGA: Lulusan SMK di Jatim Mendominasi Jumlah Pengangguran, Gubernur Khofifah Bereaksi, Beberkan Fakta

"Untuk daerah Ponorogo dan Kediri kebanyakan adalah santri internasional yang banyak menimba ilmu di Ponpes Gontor maupun Al Fatah Temboro," beber dia.

Dari segi pengawasan, Krismono menyebut ada 706 tim dari tingkat provinsi hingga kecamatan. Tim itu terdiri dari petugas lintas sektoral seperti pemda, polisi, tentara, dan BIN.

Selain operasi mandiri, petugas imigrasi juga aktif melakukan operasi gabungan. Hasilnya, ada 51 tindakan hukum keimigrasian yang dilayangkan kepada orang asing.

"Dari jumlah itu, 33 orang asing telah dideportasi dan satu orang asing dilakukan tindakan projusticia,” kata dia.

Kemudian, ada 13 orang asing dikenai biaya beban/ denda dan empat orang lainnya berada di ruang detensi di Kanim Jember, Blitar, dan Madiun.

“Ada juga tiga orang yang sedang menunggu deportasi di Rumah Detensi Imigrasi di Raci, Pasuruan," ucap Krismono.

BACA JUGA: Media di China Ramai-Ramai Memberitakan Pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan

Tidak hanya itu, ada juga orang asing yang statusnya sebagai pengungsi. Totalnya mencapai 396 orang dari 14 negara berbeda.

Mereka yang mengungsi tersebar di dua penampungan, yaitu di Akomodasi Pasar Puspa Agro (322) dan Akomodasi Green Bamboo (40). Sisanya adalah pengungsi mandiri.

"Lebih dari separuhnya adalah pengungsi dari Afghanistan," ucapnya.

Kanwil Kemenkumham memberikan perhatian dan pengawasan lebih terhadap para pengungsi tersebut, karena melihat situasi politik di timur tengah, khususnya Afghanistan yang masih belum sepenuhnya kondusif.

“Rata-rata mereka ini terdampar setelah ditolak ketika akan mencari suaka ke Australia,” ujar Krismono. (mcr12/jpnn)

Yuk, Simak Juga Video ini!


Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Arry Saputra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler