Ada Ancaman di Balik Terbakarnya Kilang Minyak Pertamina Balikpapan

Sabtu, 05 Maret 2022 – 06:52 WIB
Terbakarnya kilang minyak Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur memiliki ancaman tersendiri. Foto: Antara

jpnn.com, BALIKPAPAN - Terbakarnya kilang minyak Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur memiliki ancaman tersendiri.

General Manajer Pertamina RU V Balikpapan, Wahyu Sulistyo Wibowo mengatakan peristiwa itu memengaruhi produksi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.

BACA JUGA: Kilang Minyak Balikpapan Terbakar, DPR Sentil Manajemen Risiko Pertamina

"Area yang terbakar pabrik pengolah solar, jadi akan mengurangi produksi. Tetapi kami berupaya menjaga penyaluran solar, masih tersedia cadangan yang jumlahnya cukup melimpah," ujar Wahyu di Balikpapan, Jumat (4/3).

Kilang PT Pertamina Refinery Unit atau RU V Balikpapan, Kalimantan Timur terbakar pada Jumat sekitar pukul 10.32 Wita.

BACA JUGA: Kilang Minyak Pertamina Balikpapan Terbakar, Begini Kondisi Terkini

Menurutnya, cadangan BBM jenis solar masih ada sekitar 600 ribu barel.

"Kami sudah berkomunikasi dengan Pertamina Patra Niaga untuk suplai dipastikan aman," kata dia.

BACA JUGA: Soal Kebakaran di Kilang Minyak Cilacap, Masyarakat Diminta Jangan Berasumsi Liar

Wahyu menyebut pengiriman atau penyaluran solar pun akan dilakukan melalui kapan dengan jadwal yang sudah ditentukan.

"Pertamina RU V Balikpapan bakal segera mengupayakan perbaikan terhadap unit kilang minyak yang terbakar tersebut," bebernya.

Namun, kata Wahyu, untuk melakukan perbaikan masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan secara internal bersama kepolisian.

Pertamina Balikpapan menduga kobaran api terjadi pada penukar panas, tepatnya pada bagian alat pendingin udara, seperti kipas angin.

Adapun letaknya berada di atas, agar menyedot angin dari bawah, kemudian mendinginkan tempat penampung minyak yang telah diolah.

"Tetapi, penyebab pastinya masih didalami, di lapangan masih melakukan penilaian dan evaluasi untuk antisipasi terjadinya kebakaran di area lainnya," ucap Wahyu.

Wahyu menegaskan setelah pemadaman dan pendinginan langsung dilakukan upaya mengidentifikasi untuk mengetahui kerusakan yang terjadi.

"Mengumpulkan data untuk mencari penyebab kebakaran tersebut," tegas Wahyu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Elvi Robia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler