Soal Kebakaran di Kilang Minyak Cilacap, Masyarakat Diminta Jangan Berasumsi Liar

Rabu, 17 November 2021 – 15:37 WIB
Kebakaran kilang minyak Pertamina. Foto: ANTARA /Dedhez Anggara/hp

jpnn.com, CILACAP - Anggota Komisi VI DPR Nusron Wahid meminta masyarakat untuk tidak berprasangka buruk atau suudzon, dan membuat asumsi liar terkait dengan kebakaran di Kilang Minyak Pertamina Cilacap.

Apalagi sambung Nusron menyebarkan kecurigaan adanya sabotase dari pihak tertentu.

BACA JUGA: Pertamina Pastikan Warga Sekitar Kebakaran Kilang Minyak Aman

“Masyarakat tidak perlu berspekulasi dan menduga-duga hal yang tidak baik, suudzon mencurigai seolah ada rekayasa, prasangka seperti itu justru tidak baik ketika terjadi musibah,” kata Nusron Wahid.

Hal itu disampaikan untuk menjawab munculnya spekulasi liar, bahwa kebakaran terjadi karena ada unsur kesengajaan dalam melanggengkan Impor minyak secara terus menerus.

BACA JUGA: Kesigapan Pertamina Padamkan Tangki Kilang Cilacap Diapresiasi BPBD

Menurut Nusron, akibat terjadinya kebakaran itu, di satu sisi pihak Pertamina sudah merespons cepat untuk menangani, dan di sisi lain aparat keamanan juga langsung melakukan investigasi.

“Bagi internal Pertamina, ini tentu perlu dilakukan evaluasi secara menyeluruh karena sudah tiga kali kebakaran. Dan masyarakat bisa menunggu hasil investigasi yang dilakukan pihak berwenang untuk mengetahui apa penyebab kebakaran dan nantinya bisa memberikan masukan agar hal seperti itu tidak terulang lagi,” lanjut Nusron.

BACA JUGA: Kilang di Cilacap Terbakar, Puan Minta Pertamina Melakukan Audit

Mantan Ketua Umum GP Ansor ini mengungkapkan, kebakaran merupakan musibah yang tentu bisa ditelusuri penyebabnya.

“Jangan sedikit-sedikit ditarik seolah ini ada kepentingan politik. Lakukan saja investigasi menyeluruh, supaya nanti ada solusi yang komprehensif agar tidak terulang lagi kebakaran-kebakaran seperti yang sudah terjadi,” kata Nusron.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler