Ada Angin Segar Buat Perajin Tahu dan Tempe, Alhamdulillah

Selasa, 17 Januari 2023 – 08:59 WIB
Pemerintah terus memastikan stabilitas pasokan dan harga kedelai untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri. Ilustrasi. Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, CILEGON - Pemerintah terus memastikan stabilitas pasokan dan harga kedelai untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri.

Sebab, ketersediaan kedelai yang cukup dengan harga yang wajar diharapkan dapat menjaga keberlangsungan usaha, khususnya bagi para perajin tahu dan tempe.

BACA JUGA: Kabar Gembira dari Kepala Bapanas Buat Perajin Tahu dan Tempe

Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency Arief Prasetyo Adi mengatakan pemerintah telah mengambil sejumlah langkah strategis dan antisipatif untuk mencegah kelangkaan dan gejolak harga kedelai.

Adapun kedatangan sebanyak 56 ribu ton kedelai yang di impor dari Amerika Serikat telah tiba di Krakatau International Port, Cilegon, Banten pada Minggu (15/1).

BACA JUGA: Tahu dan Tempe Langka, Harga Bakal Naik?

"Kedatangan kedelai ini sebagai stok untuk memenuhi permintaan dan konsumsi dalam negeri sehingga diharapkan dapat mengamankan ketersediaan dan menjaga harga kedelai tetap stabil di harga yang wajar,” ujar Arief, Selasa (17/1).

Arief menyampaikan kedelai yang masuk tersebut harus cepat didistribusikan agar segera dinikmati perajin tahu dan tempe.

BACA JUGA: Mak-Mak Sabar, ya! Harga Tahu dan Tempe Merangkak Naik

"Gakoptondo, Bulog, RNI akan bantu mempercepat distribusi juga. Ini waktunya kolaborasi," ungkapnya.

Selanjutnya, kedelai tersebut akan dijual dengan harga Rp 12 ribu per kilogram sehingga tidak memberatkan para pelaku usaha.

Harga tersebut juga mengacu kepada Harga Acuan Penjualan (HAP) kedelai di tingkat konsumen sesuai dengan Peraturan Badan Pangan (Perbadan) Nomor 11 Tahun 2022.

Dalam Perbadan tersebut ditetapkan HAP kedelai di tingkat konsumen Rp 11.400 per kilogram untuk kedelai lokal dan Rp 12 ribu per kilogram untuk kedelai impor.

Ke depan, NFA akan terus mendorong kebijakan pembenahan tata kelola kedelai nasional.

Hal tersebut sesuai dengan arahan Presiden RI dalam Rapat Terbatas (Ratas) Peningkatan Produktivitas Kedelai 2022 lalu. Persiden berpesan agar ketersediaan dan stabilitas harga kedelai menjadi prioritas.

Harga Kedelai Stabil Jelang Puasa dan Lebaran

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan menegaskan harga kedelai segera turun dan stabil jelang puasa seusai 56 ribu ton kedelai membanjiri pasar.

Menurut Zulhas, kedelai sebanyak 56 ribu ton yang di impor oleh FKS Group dapat digunakan untuk mendukung program pemerintah dalam pemberian penggantian selisih harga pembelian kedelai menjadi Rp 11 ribu per kilogram.

"Program ini merupakan kelanjutan program bantuan kedelai pemerintah yang dilanjutkan oleh Bapanas. Mudah-mudahan pada Januari, Februari, Maret menjelang puasa dan lebaran harga kedelai berangsur turun dan stabil," kata Mendag.

Di samping itu, Mendag juga mengapresiasi pengusaha yang telah mendatangkan kedelai.

"Pengusaha ini aset, harus didukung. Pengusaha kalau bisa efisien, harga kedelai akan menjadi lebih bagus. Saya sudah mengusulkan agar subsidi berupa harga diberikan langsung kepada importir," tegas Mendag.(mcr28/jpnn)


Redaktur : Elvi Robiatul
Reporter : Wenti Ayu Apsari

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler