Ada Bangkai Paus Sperma, Ya Ampun Baunya...

Selasa, 20 Maret 2018 – 17:57 WIB
Bangkai paus sperma yang terdampar di wilayah Banjar Dinas Sema, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Foto: Eka Prasetya/Radar Bali

jpnn.com, BULELENG - Bangkai seekor paus sperma terdampar di perkampungan nelayan di wilayah Banjar Dinas Sema, Desa Bungkulan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng, Bali. Paus yang diduga sudah sepekan mati itu menebar bau busuk.

Warga setempat pun kelabakan dengan terdamparnya bangkai ikan raksasa itu lantaran menjadi sumber aroma tak sedap. Bangkai hewan itu terdampar di area pantai pada Minggu (18/3) se kitar pukul 23.00 waktu Indonesia tengah.

BACA JUGA: Dua Bule Keluyuran di Bali saat Nyepi, Beginilah Akibatnya

Salah seorang warga, Made Sutama menyebut bangkai paus itu terlihat mengapung dari arah utara. Lama-kelamaan, bangkai paus itu terbawa ombak dan terdampar di pantai.

Awalnya warga mengira bangkai paus itu onggokan sampah gabus yang terdampar. Tapi setelah didekati, ternyata bangkai hewan yang mulai menebarkan bau tidak sedap.

BACA JUGA: Warga Lagi Nyepi, Tiga Waitress Tepergok Mandi Bareng Cowok

“Kebetulan jam segitu saya masih duduk-duduk dengan kelu arga di depan rumah, ngobrol. Ternyata bangkai pausnya ini terdampar. Saya sama warga sudah berusaha mendorong ke tengah laut pakai bambu, tapi tidak bisa. Padahal sudah 20 orang yang mendorong,” kata Sutama.

Tim dari Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja lantas meneliti bangkai paus itu dengan mengambil sampel. Dosen Jurusan Perikanan dan Kelautan Undiksha Singaraja Gede Iwan Setiabudi menyebut paus itu paling tidak sudah tak bernyawa lagi sejak sepekan terakhir.

BACA JUGA: Sampah di Tabanan Bakal Beres Sebelum Annual Meeting IMF-WB

Paus itu memiliki panjang 15 meter dengan bobot sekitar 10 ton. Pada bagian perutnya terdapat robek bekas gigitan hiu.

Lazimnya, dinding perut mamalia laut itu tak mudah robek karena kulitnya yang sangat tebal. Namun, Iwan belum memastikan penyebab kematian paus itu.

“Perlu pengecekan lebih lanjut, karena ada banyak faktor. Tapi yang jelas, ini bukan mati tua. Mungkin ada penyebab lain, entah itu sampah plastik, disorientasi karena sonar terganggu, atau bisa juga serangan hiu,” kata Iwan.

Semula warga bersama aparat kepolisian berencana mengubur hewan tersebut. Namun, karena keterbatasan alat, akhirnya bangkai paus ditarik ke tengah laut dan ditenggelamkan saat air pasang.(rb/eps/mus/mus/JPR)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pak Hari Darmawan akan Dikremasi di Bali, Ini Alasannya


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
Paus   Bangkai Paus   Buleleng   Bali  

Terpopuler