jpnn.com - BATUAJI - Penyebab kematian Karnila Masyuni Ritonga, 17, siswa SMA Muhamadyah Batam yang ditemukan tewas tergeletak di jalan raya Tanjung Riau, Seitamiang, Sekupang, Selasa (22/10) malam, masih misterius.
Meskipun jenazah korban sudah dimakamkan di TPU Seitamiang, Rabu (23/10) pagi, namun keluarga besar korban di ruli Kampung Bumi Permai RT03/RW XVI kelurahan Kibing Batuaji, masih tanda tanya penyebab kematian korban.
BACA JUGA: Adegan Mesum Direkam saat Jam Kerja
Keluarga korban tak yakin jika Nila - sapaan akrab remaja kelahiran 1997 itu- meninggal karena lakalantas. Ali Muda Ritonga dan Refmiati alias Iyed, orangtua Nila, dan keluarga besarnya meminta agar polisi mengungkap kejadian yang sesungguhnya.
Kematian Nila jika dikatakan korban laka lantas tidak masuk akal, melihat kondisi luka yang ada di tubuh korban.
BACA JUGA: Video Mesum Hebohkan Warga Prabumulih
Luka di rahang dan pipi tidak diyakini keluarga korban jika itu karena kecelakaan. "Kalau luka kecelakaan tidak rapi seperti itu, pasti lecet sampai ke wajah, tangan dan lainnya," ujar Indra pamanya Nila di rumah duka.
Apalagi petugas medis forensik RSUD Embung Fatimah, menemukan luka dan bekas tusukan benda tajam di pipi kiri dan telinga kanan bagian belakang.
BACA JUGA: Cabuli Siswi SMA Dua Kali, Diringkus Polisi
"Yang mengakibatkan kematian, akibat adanya trauma tumpul di kepala bagian belakang. Trauma tumpul itu akibat benturan benda keras," kata petugas medis yang membersihkan jasad korban di kamar jenazah, Rabu (22/10) sekitar pukul 01.00 WIB.
Tidak itu saja di bagian punggung, dada dan lehar korban juga ditemui luka lebam dan memar. Baju korban di bagian luka lecet pada punggung itu juga dalam keadaan robek.
"Luka lecet lainnya di bagian tangan kiri dekat siku, kedua ibu jari dan ada luka memar dan lecet seperti bekas cengkeraman tangan di bagian dada sebelah kanan," ujarnya.
Dikatakan petugas medis itu, melihat bekas luka itu, korban sepertinya sempat melakukan perlawan atau berontak. Tapi, kata pria berkulit putih itu, untuk mengetahui lebih pasti harus dilakukan autopsi.
Kejanggalan lainnya, kata Indra dan Lina tante Nila, saat diketahui Nila meninggal, R sosok pria yang diakui dekat dan sering jalan bareng dengan Nila juga hilang kontak.
Nomor ponsel R juga tak aktif berbarengan dengan hilangnya kontak nomor ponsel Nila paska menghubungi Tegar teman dekat Nila.
"Terakhir kan nomor Nila ini dipakai oleh seorang pria untuk menghubungi Tegar dan menginformasikan kalau Nila di rumah sakit," ujar Lina.
Pria misterius saat menghubungi Tegar menggunakan ponsel Nila, juga sempat memberitahukan kalau dia sedang berada di Pelabuhan Sekupang. Pria misterius itu juga menggertak Tegar agar mengejarnya ke Pelabuhan Sekupang jika bisa.
"Tapi setelah itu sudah tak aktif lagi," kata Lina.
Nah hubungan antara kematian Nila dengan R ini karena saat beberapa rekan sekolah Nila mendatangi rumah R malam kejadian, R tak bisa ditemui. Bahkan orangtua R juga mengaku tak tahu keberadaan R. "Nomor kontak anak itu juga tak aktif," ujar Lina.
Yang lebih curiga lagi, R yang juga merupakan teman satu sekolah Nila, tak pernah muncul untuk melihat atau melayat kematian Nila.
"Padahal tanggal 20 malam itu, Nila masih jalan sama dia ke rumah saya di Legenda (Batamcenter), tapi anak itu tak masuk ke dalam rumah, dia hanya parkir motornya di depan rumah tetangga dan menunggu Nila dari atas motor," tutur Lina.
Dengan temuan kejanggalan itu, keluarga besar Nila berharap polisi bisa bekerja profesional untuk mengungkap kejadian yang sesungguhnya. "Jangan hanya bilang kecelakaan begitu saja, telusuri dulu kejanggalan-kejanggalan ini," harap Indra.
Kapolsek Sekupang Kompol Rimsyahtono, saat dikonfirmasi, Rabu (22/10) kemarin, membantah kematian Nila merupakan korban pembunuhan. Nila disimpulkan sebagai korban laka lantas.
"Semalam saya ke tempat kejadian yang di wilayah hukum saya. Di sana masih ada jejak ban sepeda motor sepanjang satu meter, sebelum korban menghantam tiang listrik. Jadi tidak ada korban indikasi korban jambret atau pembunuhan," tuturnya.
Untuk luka tusuk di bagian perut Nila, kata Rimsyahtono, disebabkan karena spion sepeda motor sebelah kiri pecah, setelah menghantam tiang listrik di pinggir jalan Tanjungriau.
Dari hasil olah TKP sepeda motor ditemukan ringsek di bagian depan hingga pelek depan Honda Beat warna hitam bernomor polisi BP 2267 MC itu penyok akibat menghantam tiang listrik. Bahkan, di tiang listrik itu juga masih ada bekas tabrakan sepeda motor korban. Tidak hanya itu satu pasang sandal berwarna hitam juga diamankan pihak Polsek Sekupang.
"Kalau ada luka tusuk tentunya luka itu pasti dalam. Dokter di RSUD juga sudah menyatakan korban tidak ada luka tusuk. Hanya luka lecet. Kalau korban dijambret, Nila juga tidak membawa tas," ujarnya.
Kesimpulan itu kata kapolsek berdasarkan hasil olah TKP dan pemeriksaan dua saksi di lokasi kejadian.
"Ada dua orang saksi yang kita periksa, salah satunya bernama Abdi yang melihat korban terkapar dan membawa ke rumah sakit bersama saksi pertama menggunakan satu sepeda motor. Tetapi di perjalanan korban sudah tewas," tuturnya. (eja)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sekuriti Nyambi Kurir Narkoba
Redaktur : Tim Redaksi