Ada Benda Mematikan dari Gunung Anak Krakatau, Waspadalah!

Senin, 25 April 2022 – 10:16 WIB
Bebatuan Gunung Anak Krakatau dari erupsi tahun 2010. Lontaran bebatuan pijar sangat berbahaya. Foto: ANTARA/HO-Humas Dokumen Pos Pemantau Anak Gunung Krakatau

jpnn.com, ANYER - Status Gunung Anak Krakatau hari ini berubah menjadi siaga dari sebelumnya waspada.

Masyarakat diminta waspada, nelayan dan wisatawan dilarang mendekati gunung yang berada di Perairan Selat Sunda.

BACA JUGA: Lihat, Gunung Anak Krakatau Keluarkan Asap, Pemudik Diminta Waspada

"Kami minta nelayan maupun wisatawan tidak mendekati kawasan Gunung Anak Krakatau," kata Kepala Pos Pemantauan Gunung Anak Krakatau di Pasaran Kabupaten Serang Deni Mardiono di Serang, Banten, Senin (25/4).

Aktivitas letusan Gunung Anak Krakatau sejak tanggal 22 April 2022, mengeluarkan abu vulkanik hitam ke wilayah Sumur dan Panimbang, Kabupaten Pandeglang.

BACA JUGA: Antisipasi Erupsi Anak Krakatau, Dirjen Hubdat Imbau Operator Kapal Waspada

Gunung Anak Krakatau juga mengeluarkan lontaran bebatuan pijar.

Oleh karena itu, Deni mengatakan pihaknya melarang nelayan maupun wisatawan mendekati kawasan gunung tersebut karena khawatir terdampak batu pijar yang suhunya cukup panas dan mematikan.

BACA JUGA: Janda Cantik Rachma Terlibat Cinta Segitiga, Gerakan Serangannya Mantap, Wow Banget

"Kami merekomendasikan sekitar 5 kilometer untuk jarak aman dari kawasan Gunung Anak Krakatau," katanya.

Kabid Humas Polda Banten Kombes Shinto Silitonga mengatakan pihaknya sudah menerima pengumuman dari pemerintah melalui surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM pada 24 April 2022 terkait status Gunung Anak Krakatau.

Di dalam surat bernomor 184.Lap/GL.05/BGL/2022 yang ditandatangani oleh Kapala Badan Geologi Eko Budi Lelono, disebutkan peningkatan tingkat aktivitas Gunung Anak Kraktau dari Level II-Waspada menjadi Level III-Siaga.

"Benar, kami telah menerima surat dari Badan Geologi Kementerian ESDM dan telah mempelajari isi dalam surat tersebut untuk ditindaklanjuti oleh Polda Banten," kata Shinto dalam keterangannya pada Senin (25/4).

Kombes Shinto mengatakan, Badan Geologi telah mengidentifikasi hampir seluruh tubuh Gunung Anak Krakatau menunjukkan kondisi yang berbahaya.

"Potensi bahaya berupa lontaran materiel pijar dalam radius 2 km dari pusat erupsi, kemungkinan lontaran akan menjangkau jarak yang lebih jauh dan sebaran abu vulkanik juga bergerak sesuai arah dan kecepatan angin ke kawasan yang lebih jauh," kata Shinto mengutip isi dalam surat itu. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler