jpnn.com - SIDIMPUAN – Dua perempuan balita kakak beradik berinisial N (3,5 ) dan B (1,5), diduga menjadi korban pencabulan yang dilakukan pria inisial HS (68).
Meski di bagian tubuh kedua korban ada bukti cairan kemaluan, namun pelaku bersikukuh tidak melakukan perbuatan cabul.
BACA JUGA: Setia Kawan, Nyabu dan Dibui Pun Barengan
Peristiwa itu terjadi di salah satu kelurahan, di Kecamatan Padangsidempuan Selatan. Dan kejadian tersebut sudah menjadi urusan hukum, karena sudah dilaporkan orangtua kedua korban ke Polres Padangsidempuan (Psp), Senin (8/8).
Penuturan kerabat kedua korban, awalnya kedua korban bermain-main di belakang rumah mereka. Sedang asyik bermain, mereka pun semakin jauh hingga berjarak tiga bangunan rumah dari tempat semula bermain.
BACA JUGA: Setia Kawan, Nyabu dan Dibui Pun Barengan
Tidak berapa lama bermain-main, ibu kedua korban berinisial ESS (37) memanggil keduanya supaya pulang ke rumah. Dan saat dipangggil, N berlari diikuti B dari belakang. Kondisi keduanya saat tiba di rumah acak-acakan.
Melihat kondisi pakaian yang acak-acakan, ESS memeriksa seluruh kondisi tubuh kedua putrinya. ESS pun terkejut, karena tanpa sengaja dia melihat ada seperti cairan kemaluan di tubuh putrinya. Dan cairan itu berbau mirip sperma.
BACA JUGA: Hukuman untuk Oknum TNI itu Berubah
“Ibunya bertanya dan kedua korban menjawab pulang lihat kera di belakang rumah. Tapi karena ada cairan itu, terus ditanyai. Keduanya menjawab disentuhi kakek (pelaku, red). Didesak ibunya menjawab kejadian sebenarnya, kedua korban tidak menjelaskan secara detail. Makanya kami bawa ke Polres,” kata kerabat yang mengaku paman dari kedua korban.
Pantauan wartawan di ruangan Satreskrim Polres Psp, Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak PPA) Iptu Maria Marpaung, mencoba mengajak kedua korban berbincang-bincang. Kedua korban yang ditanyai soal peristiwa yang menimpa mereka, hanya sesekali berbicara sembari menutupi wajah mereka.
Sementara HS yang langsung diamankan personel polisi, begitu berada di Mapolres Psp, membantah tuduhan kedua korban. Dia menolak mengakui perbuatan yang dituduhkan dan berdalih bahwa dia hanya mengangkat kedua korban ketika terjatuh di belakang rumah.
“Anak-anak itu melihat kera. Aku larang supaya jangan dekat-dekat. Rupaya terjatuh, lalu aku angkat dan kupangku. Itu saja,” kata pria empat anak ini. Ditanya soal cairan yang ada di tubuh kedua korban, HS mengaku itu di luar kesengajaannya.
“Ya begitu. Biasa itu kalau sudah tua, tidak disadari cairan jatuh sendiri. Ini pun begitulah, menetes kena dia. Itu kan dia (korban) hanya kuangkat, kupangku. Tidak disadari menetes cairan kena ke anak itu,” ujarnya.
Kanit PPA Polres Psp Ipda Maria Marpaung, mengaku pihaknya belum dapat memberikan kesimpulan atas laporan kedua korban yang didampingi keluarganya.
Namun, pria terduga pelaku pencabulan masih diamankan untuk dimintai keterangan dan masih terus dilakukan penyelidikan. (mag-01/osi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ada Ribuan Botol Miras Ilegal di Surabaya
Redaktur : Tim Redaksi