jpnn.com, JAKARTA - DPP Partai Amanat Nasional (PAN) tengah mengkaji peluang berduetnya Ketum Golkar Airlangga Hartarto dengan Ketum PAN Zulkifli Hasan (Zulhas) di Pilpres 2024.
Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay mengatakan dalam simulasi pengusungan pasangan capres dan cawapres, parpolnya menyusun beberapa alternatif yang potensial menjadi kandidat.
BACA JUGA: Airlangga Akan Berkaca dari Surya Paloh Jika Nekat Mencalonkan Anies
Selain kandidat yang diajukan oleh partai-partai lain, di internal PAN sendiri ada yang menginginkan agar Zulhas diusung menjadi calon wakil presiden (cawapres).
"Hal itu tentu sangat wajar sebagai bagian dari dinamika menyongsong pilpres," ucap Saleh Daulay kepada JPNN.com, Selasa (6/6).
BACA JUGA: Sahroni Terharu atas Aksi Anggota Polda Sumsel Selamatkan Balita Telantar di Trotoar
Bagi PAN, pasangan Airlangga-Zulhas pantas untuk didorong dengan sejumlah alasan. Pertama, sejak awal kedua tokoh ini telah menginisiasi KIB. Hubungan dan komunikasi antara keduanya pun sangat baik.
"Tinggal melihat potensi dan peluang dalam kontestasi nanti," lanjutnya.
BACA JUGA: Mahfud MD Didatangi Presiden PKS, Blak-blakan Ogah jadi Pendamping Anies, Alasannya
Alasan kedua, perolehan suara dan kursi Golkar dan PAN sudah cukup untuk mengusung pasangan sendiri.
Jumlah kursi Golkar dan PAN adalah 129, melebihi batas minim?al 20 persen, 115 kursi. Artinya, kedua parpol itu saja sudah cukup membentuk poros kekuatan sendiri.
Ketiga, segmentasi pemilih kedua partai politik ini berbeda. Kerja sama keduanya diyakini akan mampu memperluas jaringan masing-masing.
Pada saat yang sama, kata ketua Fraksi PAN DPR itu, masyarakat juga memiliki pilihan alternatif yang diyakini mampu melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan nasional.
Atas dasar itu, PAN masih terus melakukan kajian serius. Tidak hanya melihat peluang pasangan Airlangga dan Zulhas, tetapi juga melihat peluang pasangan lain yang lebih potensial dengan mengusung Menteri BUMN Erick Thohir.
"Kalau mau koalisi dengan capres lain, PAN tidak malu-malu menyebut dan menawarkan Erick Thohir sebagai cawapres. Ini penting disampaikan mengingat Erick Thohir selama ini sangat dekat dengan PAN. Banyak kegiatan PAN di daerah yang dihadiri dan didukung," tuturnya.
Sementara soal KIB, Saleh menyebut komunikasi masih tetap jalan dan akur. Namun, penentuan pilihan capres dan cawapres belum selesai.
"Karena itu, potensi ketiga partai untuk bersama tetap masih ada. Dinamika politik masih berjalan dan diyakini akan makin tinggi menjelang pendaftaran pasangan capres dan cawapres," ujar mantan ketua umum PP Pemuda Muhammadiyah itu.(fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam