jpnn.com, PALU - Batik Air nomor penerbangan ID-6561 rute Bandar Udara Mutiara Sis-Aljufri, Sulawesi Tengah (PLW) tujuan Jakarta melalui Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang (CGK) mengalami penundaan atau keterlambatan keberangkatan, Senin (8/3).
Pasalnya, ditemukan garis melengkung sepanjang kurang lebih 30 cm pada permukaan lapisan kaca kokpit pesawat Boeing 737-800 NG registrasi PK-LDP, itu.
BACA JUGA: Penumpang Buka Jendela Darurat, Wings Air Langsung Bereaksi Tegas
"Batik Air menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh tamu yang terganggu perjalanannya atas ketidaknyamanan yang timbul dari penerbangan ID-6561," kata Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan resminya, Senin (8/3).
Danang menjelaskan Batik Air ID-6561 akan membawa jumlah 151 tamu yang berangkat dari Bandara Mutiara Sis-Aljufri pukul 07.00 WITA, dan diperkirakan tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada 08.45 WIB, Senin (8/3).
Menurut Danang, sesuai standar operasional prosedur (SOP), ketika pesawat sudah berada di landas parkir Bandara Mutiara Sis-Aljufri, maka dilakukan pengecekan sebelum keberangkatan secara menyeluruh oleh awak kokpit (pilot) dan teknisi.
"Hasil pengecekan pada pesawat, ditemukan menyerupai garis yang melengkung (panjang kurang lebih 30 cm) pada permukaan lapisan kaca kokpit (cockpit windshield) di bagian kiri," ungkap Danang.
BACA JUGA: Batik Air dan Kemenhub Inspeksi Operasional Penerbangan
Mengenai penyebabnya, kata Danang, masih dalam tahap pemeriksaan.
"Untuk memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan, maka Batik Air memutuskan untuk menunda jadwal keberangkatan ID-6561," katanya.
Danang menjelaskan fungsi lapisan kaca ialah memengaruhi permukaan kaca, menahan dan mengalirkan tekanan, serta menciptakan seperti film tembus pandang di kaca depan, yang makin menambah kemampuan penglihatan pilot.
Oleh karena itu, lanjut Danang, lapisan dan kaca harus bersih, yang berguna sebagai alat bantu awak kokpit atau pilot agar dapat mudah terhubung atau melihat jelas secara visual dengan kondisi di luar pesawat.
Menurutnya, pesawat wajib menjalani pengecekan lebih lanjut sehingga membutuhkan waktu pengerjaan signifikan.
BACA JUGA: Waduh! Airlangga Sebut Penerbangan Internasional untuk Wisman Belum Bisa Dibuka
Hal ini diperlukan komponen pengganti atau sparepart yang rencana didatangkan dari Balikpapan, Kalimantan Timur, perkiraan tiba di Palu pukul 12.40 WITA, dengan estimasi pengerjaan penggantian yang membutuhkan waktu berkisar 120 menit.
"Batik Air senantiasa patuh menjalankan operasional dan layanan penerbangan berdasarkan ketentuan atau peraturan yang berlaku dengan tetap memperhatikan faktor-faktor yang memenuhi aspek keselamatan keamanan serta sebagaimana pedoman protokol kesehatan," paparnya.
Batik Air telah menyampaikan informasi sesuai perkembangan terkini dan memberikan kompensasi keterlambatan keberangkatan (delay management) berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Pilihan layanan yang juga diberikan kepada tamu atau sesuai permintaan tamu penerbangan ID-6561, antara lain pertama pembagian makanan ringan dan berat sesuai durasi jam keterlambatan.
Kedua, kompensasi berupa uang Rp 300.000. Ketiga, perubahan jadwal keberangkatan. Keempat, pengembalian dana dari tiket tunai.
Kelima, pindah terbang terdekat dengan Batik Air rute Palu – Makassar – Jakarta 14 tamu.
Keenam, pindah terbang terdekat dengan Wings Air dan Batik Air (transfer flight) rute Palu-Luwuk–Makassar–Jakarta 46 tamu.
"Batik Air meminimalisir dampak yang timbul, agar penerbangan Batik Air lainnya tidak terganggu," pungkas Danang. (boy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy