jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah orang dengan mengenakan topeng mendeklarasikan Gerakan Diam-Diam Mendukung Orang Baik di Pilpres 2019.
Menurut juru bicara Gerakan Diam-Diam Muchtar Sigit, gerakan ini terbentuk lantaran banyak masyarakat yang enggan ikut dalam eforia pilpres 2019. Mereka memilih diam, tidak muncul baik di kehidupan lingkungan maupun di sosial media.
BACA JUGA: Portal KMA Luncurkan Aplikasi Pendataan Relawan
"Tetapi bukan berarti mereka apatis atau golput. Mereka punya pilihan untuk pasangan capres yang sudah memiliki rekam jejak dan kinerja yang sudah terbukti. Hari ini kami mendeklarasikan Gerakan Diam-diam mendukung orang baik di Pilpres 2019," kata Muchtar di Kopi Politik Jakarta, Jumat (11/1).
Muchtar menambahkan, realita masyarakat saat ini kebanyakan takut jika berbicara soal pilpres. Alasannya beragam, karena adanya ucapan kebencian jika mendukung capres A atau capres B.
BACA JUGA: Dukung Jokowi, Ganjar Tak Merasa Ribet soal Kampanye
"Ada masyarakat yang datang ikut kajian agama, mereka ditakut-takuti jika memilih capres tertentu dicap kafir. Banyak pertemanan, persahabatan antar alumni sekolah terpecah karena saling mencaci hanya karena beda pilihan. Akhirnya mereka diam karena takut, inilah realita di lapangan," ujar Muchtar.
Mereka sepakat akan diam-diam memberikan suaranya untuk capres yang sudah terbukti kerjanya. "Diam-diam kami muncul dan diam-diam suara kami berikan untuk orang baik yang sudah jelas baik kerjanya dan terlihat hasilnya, juga pasangannya yang sudah jelas pemahaman Islamnya luar dalam. Diam-diam kita tahu dan jelas memberikan suara kami untuk orang yang sudah jelas kerjanya untuk memajukan kebaikan bangsa dan negara," ungkap Muchtar.
BACA JUGA: Jateng Kandang Banteng, Ganjar Tak Ikhlas Jika Jokowi Kalah
Mengenai topeng yang dikenakan para anggota gerakan, Muchtar mengatakan bahwa ini adalah bentuk untuk melindungi orang-orang yang mendukung capres tapi tidak dibully oleh teman, keluarga, rekan kerja ataupun tetangganya.
"Topeng ini adalah simbol bahwa mungkin kami tidak terlihat tapi kami ada di antara kita. Diam-diam memilih orang baik di bilik suara. Kami ada untuk orang baik demi membangun bangsa yang kami cintai," tandasnya. (mg7/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Bima Arya dan 1 Jari, Bukan 2
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh