Ada Jokowi Island di Selayar

Minggu, 05 Juni 2016 – 18:55 WIB
Pulau Selayar. Foto: Wikipedia

jpnn.com - JAKARTA - Gencarnya promosi wisata yang dilakukan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dengan dukungan penuh Presiden Joko Widodo (Jokowi), membuat daerah ikut bergairah. Mereka berlomba mengembangkan potensi daerah masing-masing.

Tak mau ketinggalan, Pemkab Kepulauan Selayar menamai sebuah pulau di wilayah mereka Jokowi Island. Dengan 130 pulau, Selayar memang punya banyak potensi yang belum terjamah.

BACA JUGA: Pelabuhan Internasional di Mempawah Harus Segera Terealisasi

“Pemberian nama ini merupakan bentuk penghargaan pada Presiden Jokowi yang begitu serius mengembangkan potensi wisata di seluruh wilayah Tanah Air,” ujar Bupati Selayar Basli Ali, Minggu (5/6).

Hadirnya Jokowi Island di Kepulauan Selayar diharapkan bisa menjadi daya tarik tersendiri. Daerah di ujung Selatan Pulau Sulawesi ini memang begitu gencar mengembangkan seluruh potensi alam yang mereka miliki.

BACA JUGA: Temu Mitra Potensial, LLP-KUKM Blusukan ke Kendari

Di bidang pariwisata, Pemkab Kepulauan Selayar telah menjalin komunikasi dengan Kemenpar. Lahan untuk pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata seluas 400 ha disiapkan. Tinggal menanti masuknya investor untuk segera memulai proses pembangunan.  

Selain itu juga disiapkan lahan 5000 hektare yang akan digunakan untuk lahan Kawasan Ekonomi Khusus Industri Logistik Maritim.

BACA JUGA: Ratusan SK PNS Bodong Beredar, Pejabat Ini Tuding....

“Kami sangat serius. Sekaranglah saatnya Selayar bangkit dengan seluruh potensi yang kami miliki. Kalau bukan sekarang kapan lagi kita mencoba sejajar dengan daerah lain,” tegas Basli.

Saat ini pemerintahan Presiden Jokowi memang tengah giat membangun Indonesia melalui fondasi pariwisata. Baru kali ini sektor pariwisata menjadi prioritas, selain infrastruktur, pangan, energi dan maritim.

“Saya harus jujur mengakui kalau dibandingkan dengan presiden-presiden sebelumnya, Jokowi paling serius mengembangkan Pariwisata Indonesia. Terlihat dari struktur anggaran yang berani tanpa bada basi menaikkan dalam persentasi yang siginifikan," terang Haryadi Sukamdani, Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI).

Setelah top ten destinasi, Kemenpar juga akan menambah kawasan pariwisata lagi. Riau, Sumbar, Jabar, dan Sulsel makin bersaing untuk bangkit. Itu akan menjadi legenda baru bagi republik ini yang mensejahterakan masyarakat dengan model yang berkelanjutan.

Riau, Sumbar, Jabar, dan Sulsel dan seterusnya yang akan switch ke model pembangunan pariwisata yang sustainable.

Pariwisata diam-diam sudah men-drive, konsep Indonesia Incorporated, soliditas bersama untuk bangsa. Ada sinergi BUMN, ada Lembaga dan Kementerian lain yang sekarang bersatu untuk membangun pariwisata. "Ini perkembangan yang bagus," katanya.

Kebetulan, pariwisata Indonesia juga tidak buruk. Berdasarkan tour and travel competitiveness index versi World Economic Forum (WEF), dengan kualitas layanan berstandar global, pariwisata Indonesia unggul di price. Indonesia juga kuat di nature dan culture, destinasinya banyak, alamnya indah. Dan  budayanya pun sangat kuat.

"Yang dibutuhkan saat ini tinggal pembenahan. Misal, turis dari negara-negara bebas visa kunjungan jangan lagi digiring ke visa on arrival," tambah Haryadi. (jos/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Soal Ratusan SK Bodong di Pemerintahannya, Wali Kota Ini Bilang Begini


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler