Ada Kabar Baik dari Menaker Ida Fauziyah Buat yang Berminat Kerja di Jepang

Selasa, 29 Maret 2022 – 21:31 WIB
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah saat menerima kunjungan kehormatan perwakilan dari JHSU Kunihiro Tomoaki, di Kantor Kemnaker Jakarta, Selasa (29/3). Foto: Dokumentasi Kemnaker

jpnn.com, JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menyambut baik rencana kerja sama Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) dengan Japan Human Support Union (JHSU).

Dia menyampaikan Jepang saat ini membutuhkan banyak SDM dikarenakan mayoritas penduduknya telah memasuki usia lanjut.

BACA JUGA: Kemnaker Komitmen Tingkatkan Kompetensi SDM Lewat Transformasi BLK

Karena itu, sejak beberapa tahun lalu Pemerintah Jepang mendorong penerimaan peserta pemagangan maupun tenaga kerja asing melalui skema Specified Skilled Workers (SSW).

"Jumlah peserta pemagangan dan peserta SSW banyak didominasi oleh peserta dari Vietnam dan RRT, tetapi JHSU memperkirakan ada pergeseran tren penerimaan dari perusahaan yang mulai melirik Indonesia," kata Menaker Ida Fauziyah ketika menerima kunjungan kehormatan perwakilan dari JHSU Kunihiro Tomoaki, di Kantor Kemnaker Jakarta, Selasa (29/3).

BACA JUGA: Kemnaker dan Huawei Indonesia Berkolaborasi Cetak SDM Kompeten di Bidang Telekomunikasi

Kemnaker dan JHSU berencana menjalin kerja sama mempromosikan penerimaan peserta pemagangan dan peserta SSW kepada para anggota JHSU.

Beberapa poin yang diusulkan dari rencana kerja sama tersebut, yaitu melalui perluasan penerimaan peserta pemagangan, pengembangan program pelatihan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) untuk mendukung persiapan peserta SSW.

BACA JUGA: Kemnaker Jalin Kerja Sama untuk Memperluas Kesempatan Kerja Tenaga Profesional di Korea

Poin berikutnya, kata Menaker Ida, melalui pengembangan standar kompetensi yang sesuai dengan program SSW, pelatihan bagi instruktur (Training of Trainers) dan penugasan expert trainer dari Jepang.

Mantan anggota DPR itu mengatakan Kemnaker telah menyampaikan usulan dibukanya skema Private to Private (P to P) bagi penempatan PMI SSW kepada Pemerintah Jepang.

"Ini sebagai upaya perluasan lapangan kerja untuk mencapai target penempatan 70 ribu orang per tahun dari total 350 ribu orang dalam kurun waktu 5 tahun," ujar Menaker Ida Fauziyah.

Dia menyebutkan hingga 30 September 2021, SSW asal Indonesia di Jepang berjumlah 3.061 orang dari total 38.337 SSW.

"Hal ini sangat jauh dari target awal 70 ribu orang per tahun penempatan PMI melalui visa SSW," ungkapnya.

Berdasarkan sektor pekerjaan, SSW asal Indonesia sebagian besar bekerja pada sektor industri pertanian, manufaktur makanan dan minuman, perawat lansia, permesinan, dan perikanan dan akuakultur. (mrk/jpnn)

 


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler