jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) memastikan pembayaran tunjangan bagi guru madrasah termasuk yang berstatus honorer pada masa pandemi virus corona (COVID-19) tetap lancar.
Menurut Plt Dirjen Pendidikan Islam Kemenag Kamaruddin Amin, penerapan teaching from home (TFH) dalam rangka mencegah penyebaran virus corona tak akan mengganggu pembayaran tunjangan bagi guru madrasah.
BACA JUGA: Jangan sampai Dana BOS Habis Beli Pulsa, Ingat Gaji Guru Honorer!
"Selama masih berlangsung masa darurat COVID-19, pembayaran tunjangan profesi dan tunjangan lainnya bagi guru madrasah non-PNS tetap dibayarkan," kata Kamaruddin, Minggu (19/4).
Lebih lanjut Kamaruddin menjelaskan, ada tiga kategori tunjangan guru non-PNS. Pertama adalah guru non-PNS yang sudah tersertifikasi dan mengikuti penyesuaian atau inpassing. Mereka memperoleh hak tunjangannya sebagaimana guru PNS.
BACA JUGA: Soal Ujian untuk Madrasah Bahas tentang Khilafah, Siapa Penyusunnya?
Kedua adalah guru non-PNS yang belum tersertifikasi, tetapi sudah mengikuti inpassing. Mereka mendapat tunjangan sebesar Rp 1,5 juta per bulan di luar kelebihan jam mengajar.
Ketiga, guru yang belum tersertifikasi dan belum mengikuti inpassing. Mereka mendapat insentif sebesar Rp 250 ribu per bulan, serta honor tenaga mengajar yang bersumber dari dana BOS.
BACA JUGA: Kemenag Pastikan Layanan Sertifikasi Halal Tetap Jalan
Hal senada juga disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Ditjen Pendidikan Islam Kemenag Suyitno. Menurut dia, tunjangan guru tetap dibayarkan sesuai ketentuan selama TFH.
Suyitno menambahkan, pihaknya pada 18 Maret lalu telah menerbitkan edaran terkait pelaksanaan TFH. Edaran itu ditujukan kepada kantor wilayah Kemenag di tingkat provinsi, kantor Kemenag di kabupaten/kota, serta kepala kadrasah.
"Pelaksanaan TFH dapat disesuaikan dengan situasi dan kondisi sarana pendukung yang tersedia. Jika sarana digital terbatas, guru dapat menggunakan presensi secara manual yang disediakan madrasah," tuturnya.(esy/jpnn)
Redaktur & Reporter : Yessy